Tindakan bukan hanya efek dari suatu motivasi; ini juga menjadi penyebab suatu motivasi.
Saya yakin, sebagian besar di antara kita mengambil suatu tindakan setelah kita merasakan tingkat motivasi tertentu. Dan kita merasakan suatu motivasi hanya ketika kita merasakan inspirasi emosional yang cukup. Kita bisa asumsikan langkah-langkah tersebut terjadi dalam semacam rantai reaksi singkat, seperti ini:
Inspirasi emosional --> Motivasi --> Aksi yang diinginkan
Jika Anda ingin menuntaskan sesuatu namun merasa tidak termotivasi atau terinspirasi, maka Anda akan berasumsi kalau apa yang Anda lakukan adalah hal yang sia-sia.Â
Tidak ada yang bisa Anda lakukan mengenai hal ini. Tidak hingga satu peristiwa besar terjadi, lalu Anda berhasil mengumpulkan motivasi yang cukup untuk bangkit dari rebahan Anda yang super nyaman dan kemudian melakukan sesuatu.
Motivasi tiga rantai tadi sejatinya bukan saja tiga rantai, tapi bisa menjadi lingkaran yang terus terulang-ulang. Selamat datang di Lingkaran Setan.
Namun, ada hal yang penting yang perlu kita ketahui. Aksi atas tindakan kita menciptakan reaksi dan inspirasi emosional yang lebih jauh, dan terus berlanjut untuk memotivasi aksi berikutnya. Dengan memanfaatkan pemahaman ini, kita sebenarnya dapat mengubah ulang orientasi pola pikir kita dengan cara berikut ini:
Aksi --> Inspirasi emosional--> Motivasi
Jika Anda kurang motivasi untuk membuat suatu perubahan dalam hidup Anda, LAKUKAN SESUATU---apapun itu, sungguh---kemudian manfaatkan reaksi dari tindakan tersebut sebagai cara untuk mulai memotivasi diri Anda sendiri.
Ya, sekali lagi saya perkenalkan, inilah Prinsip "Lakukan Sesuatu".
Jadi, jangan menunggu diri Anda termotivasi kemudian baru melakukan sesuatu, karena masalahnya Anda butuh waktu yang lama untuk mendapatkan inspirasi emosional kemudian termotivasi melakukan sesuatu.