Mohon tunggu...
Hasan Izzurrahman
Hasan Izzurrahman Mohon Tunggu... Penulis - Diam Bersuara

Peneliti multidisiplin. Mengkhususkan diri dalam ilmu politik, hubungan internasional, kebijakan luar negeri, dan hak asasi manusia. Kontak saya di hasanizzul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Israel dan Fobianya terhadap Ramadhan

10 April 2022   13:48 Diperbarui: 10 April 2022   14:04 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami memberikan kebebasan penuh untuk bertindak kepada tentara, Shin Bet dan semua pasukan keamanan untuk mengalahkan teror," kata Bennett dalam pidato publik di Tel Aviv.

Pernyataan Bennett datang tidak begitu saja. Beberapa hari sebelumnya, ada gelombang serangan di pusat ibu kota Israel, Tel Aviv. Dalam menanggapi serangan tersebut, Shin Bet atau Dinas Keamanan Umum Israel membalasnya dengan membunuh pemuda Palestina yang diduga sebagai pelaku.

Diketahui, pemuda Palestina itu bernama Raad Fathi Hazem, 28, berasal dari kamp pengungsi Jenin. Ia dibunuh di dalam masjid di kota Jaffa, dekat Tel Aviv, karena bersembunyi di dalamnya.

Selain itu, Bennet juga telah memerintahkan untuk menutup jembatan penyeberangan Al-Jalama hingga pengumuman lebih lanjut, dengan maksud untuk membatasi pergerakan ke dan dari Jenin.

Ramadhan dan Hari Paskah Yahudi

Bulan suci Ramadhan, dari 16 hingga 22 April, tahun ini bertepatan dengan Paskah Yahudi. Pemukim Yahudi ekstremis menganggap ini sebagai alasan yang cukup untuk membobol Masjid Al-Aqsha.

"Semuanya siap untuk pengorbanan Paskah di sana-sini," kata Rabi Yehuda Cruz, salah satu rabi dari New Sanhedrin.

"Para imam sudah siap dan pakaian mereka sudah siap," lanjutnya.

Pemimpin gerakan ekstremis Return to the Temple Mount, Raphael Morris, telah mengajukan permintaan resmi kepada polisi Israel untuk mengizinkan dirinya beserta pengikutnya mempersembahkan 'pengorbanan Paskah'di Masjid Al-Aqsa pada Jumat malam, 15 April mendatang.

Menurut anggota Knesset sayap kanan Itamar Ben-Gvir tepat sebelum Ramadhan mengatakan, "Siapa pun yang mengendalikan Al-Aqsa, maka ia menguasai seluruh tanah Israel, dan musuh kita memahami itu."

Pada akhirnya, dampak dari fobia ini dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar daripada yang telah terjadi pada Mei tahun lalu, atau bahkan dapat mengalihkan perhatian dunia dari Ukraina ke tanah Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun