Mohon tunggu...
Hasan Izzurrahman
Hasan Izzurrahman Mohon Tunggu... Penulis - Diam Bersuara

Peneliti multidisiplin. Mengkhususkan diri dalam ilmu politik, hubungan internasional, kebijakan luar negeri, dan hak asasi manusia. Kontak saya di hasanizzul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Saling Klaim Hak Sungai Nil

10 November 2020   12:13 Diperbarui: 10 November 2020   17:18 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.thenationalnews.com

Perdana menteri Abiy mengatakan, "Tidak ada satupun kekuatan yang dapat menghentikan Ethiopia membangun bendungan."

Amerika Serikat dan Uni Afrika juga turut membantu menyelesaikan masalah ini. Konflik yang terjadi antara kedua negara (Mesir-Ehtiopia) yang sama-sama sekutu dari Amerika Serikat, dapat menarik kepentingan global serta mengancam rute perdangangan internasional di Terusan Suez dan disepanjang kawasan Tanduk Afrika.

Sejatinya Mesir dan Sudan sepakat perihal pentingnya mencapai keuntungan bersama, namun masing-masing dari mereka memiliki visi sendiri dalam menangani langkah-langkah yang diambil Ethiopia. Mesir memulai langkahnya dengan mengirimkan kasus ini ke Dewan Keamanan PBB. Mereka mengambil langkah diplomatik untuk mencegah Ethiopia dalam melakukan langkah sepihak. 

Sementara Sudan terlihat lebih defensif dan berusaha menjadi penengah di antara Mesir dan Ethiopia. Pakar Kemanan dan Militer Sudan, Dr. El Amen Abdel Razek, menyarankan kepada keduanya untuk saling menahan diri, jalan yang benar dalam mencapai kesepakatan adalah dialog tripartit dan tidak membenarkan segala tindakan pada opsi eskalasi militer. Menurutnya pilihan opsi militer adalah pilihan yang sia-sia bagi semua pihak. Letak geografis antara Mesir dan Ethiopia yang dibatasi oleh Sudan serta jaraknya yang cukup jauh akan menyulitkan semuanya.

Sudan menjadi penengah antara keduanya.

Kekuatan suatu bangsa dan peluangnya untuk bertahan hidup sangat bergantung pada faktor geografis, populasi, kapasitas industri, dan sumber daya alam. (Boland III 1992). Masing-masing negara memiliki arti penting dari sebuah sungai. Mesir merasa memiliki hak sejarah dan ketergantungannya yang hebat, Ethiopia merasa bahwa mereka memiliki hak atas pemanfaatan sungai yang selama ini kurang terasa manfaatnya, sedangkan Sudan tepat berada di antara kedua negara (Mesir-Ethiopia) dan kedua Nil (Nil Biru-Nil Putih).

Ketiga negara sepakat untuk terus membahas masalah ini. Melibatkan tiga orang menteri perairan dari setiap negara serta perwakilan dari Uni Afrika, Uni Eropa dan Bank Dunia. Pembicaran melalui enam anggota tim tersebut diharapkan akan menghasilkan titik terang dari permasalahan yang terjadi di aliran Sungai Nil.

Sumber: www.thenationalnews.com
Sumber: www.thenationalnews.com

Daftar Referensi

  • Mark, J.J. 2009. A Ancient History Encyclopedia: Nile. https://www.ancient.eu/nile/. Diakses pada 6 November jam 19.18 WIB
  • Mutahi, B. 2020. “Egypt-Ethiopia row: The trouble over a giant Nile dam.”. BBC: https://www.bbc.com/news/world-africa-50328647. Diakses pada 6 November 2020 jam 19.08 WIB.
  • Negm. A.M. & Fattah, S.A. 2019. Grand Ethiopian Renaissance Dam Versus Aswan High Dam. Switzerland: Springer.
  • Osman, K.S. 2020. “سد النهضة... وسياسة حافة الهاوية”. Almajalla Magazine: https://arb.majalla.com/node/94376/. Diakses pada 6 November 2020 jam 19.32 WIB.
  • West. J.R., et all. 2007. Natural Resources, Conflict, and Conflict Resolution. Washington DC: United States Institute of Peace.
  • Woldemreem, M. 2020. “سد النهضة... والصراع على النيل”. Al Jarida: https://www.aljarida.com/articles/1597511368447066700/. Diakses pada 6 November 2020 jam 19.47 WIB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun