Mohon tunggu...
Muhammad Lahiq Al Farobbi
Muhammad Lahiq Al Farobbi Mohon Tunggu... Freelancer - Perencanaan Wilayah dan Kota - UNEJ

Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember '19

Selanjutnya

Tutup

Nature

Eksternalitas Positif dan Negatif Pembangunan Industri di Kabupaten Gresik

22 Maret 2020   04:32 Diperbarui: 22 Maret 2020   04:29 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gresik merupakan salah satu kota industri di Indonesia. Industri besar berdiri di Gresik seperti pabrik Semen Gresik, PT Petrokimia Gresik, PT Maspion. Tidak hanya itu di Gresik juga berdiri indutri kecil yang menyebar di seluruh Kabupaten Gresik. Pada tahun 2018 Presiden Jokowi meresmikan pelabuhan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). JIIPE sendiri adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia, dengan total area 3.000 hektar, yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi,dan hunian berkonsep kota mandiri.(JIIPE.com/profil) Pembangunan yang begitu menggeliat di Kabupaten Gresik dikarenakan gresik merupakan tempat yang strategis.  

Lalu bagaimana pengaruh eksternalitas pembangunan industri di Kabupaten Gresik ?

Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah dampak tindakan seseorang atau suatu pihak terhadap kesejahteraan atau kondisi orang/pihak lain. (Mohammad Khusaini, 2006 : 7). Ditinjau dari dampaknya eksternalitas dibagi menjadi dua yakni eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Pembangunan industri di Kabupaten Gresik juga mempunyai dampak negatif dan positif.

Eksternalitas positif dengan adanya pembangunan industri di Kabupaten Gresik adalah dengan penyerapan tenaga kerja dan akan berdampak pada kesejahteraan masayarakat Gresik.

Pembangunan industri yang tidak lagi terpusat di kota dan sudah menyebar di pinggiran kota juga mempermudah masyarakat dalam mencari pekerjaan. Industri besar yang ada di Kabupaten Gresik juga dapat memenuhi kebutuhan nasional terkait dengan bahan maupun hasil produksi. 

Contohnya saja pembangunan pabrik Magnesium Gosari International (MGI) yang di targetkan total produksinya sebanyak 1 juta ton dan setelah itu dilanjutkan dengan pembangunan pabrik kiserit (Pupuk kiserit digunakan untuk tanaman kelapa sawit, kakao, kopi, karet, dan tebu.

Juga untuk berbagai industri), pastinya akan menyerap tenaga kerja yang banyak bagi masyarakat Desa Sekapuk dan sekitarnya. Tidak hanya itu, setelah pemenuhan kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi kiserit juga akan di ekspor ke Malaysia, Thailand, Vietnam dan Papua Nugini. Ekspor yang dilakukan akan menambah devisa negara.

Gresik juga dilalui jalan nasional, Jalan Raya Deandles namanya, jalan ini sendiri sudah ada sejak jaman penjajah dan sekarang jalan ini menjadi jalan utama yang dilewati oleh banyak sekali kendaraan dan atau akan menuju Jawa Tengah.

Seperti yang disebutkan diatas bahwa Gresik merupakan kota industri, proses pengangkutan masuk keluarnya barang dengan tonase yang besar yang melalui jalan ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Sebagai jalan utama yang dilewati oleh banyak kendaraan dengan tonase yang besar, perawatan jalan juga harus diperhatikan oleh pemerintah. Jalan bergelombang dan berlubang terjadi setiap tahun. Jalan yang sudah diperbaiki dengan cepat akan kembali rusak karena mobilitas kendaraan yang sangat banyak.

Untuk menunjang optimalnya pengiriman dan masuknya barang, pastinya membutuhkan akses jalan yang baik. Ketika jalan rusak, keterlambatan pengiriman dan masuknya bahan produksi akan menyebabkan kerugian.

Dampak lain juga dirasakan oleh masayarakat Gresik sendiri seperti terlambat untuk pergi kerja dan aktivitas lainnya, dikarenakan kemacetan yang diakibatkan kendaraan besar yang berjalan lambat karena jalan rusak.

Jika sudah diketahui Pembangunan industri akan melibatkan kendaraan besar untuk proses pengiriman dan pengankutan barang, semestinya juga harus diimbangi oleh perawatan rutin jalan agar tidak menimbulkan eksternalitas negatif.

Eksternalitas negatif lain yang ditimbulkan akibat adanya pembangunan industri yang banyak di Kabupaten Gresik adalah polusi udara. Limbah industri di Kabupaten Gresik menyebabkan pencemaran udara sudah melampaui ambang batas. Pencemaran itu umumnya terjadi merata di sejumlah wilayah atau kecamatan yang dicokoli industri.

"Hasil uji udara ambien di 12 titik, menunjukkan bahwa pencemaran udara terbanyak di Gresik diakibatkan karena debu yang rata-rata mencapai 0,26 mg/m3," kata Sumarno Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Gresik. Polusi tersebut dari segi kesehatan bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit saluran pernapasan lainnya.

Pembangunan industri di Kabupaten Gresik mempunyai pengaruh baik itu eksternalitas positif dan negatif tergantung kita melihatnya dari sudut pandang yang mana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun