Pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan pemanfaatan teknologi serta penggunaan platform digital ini pendidik dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih kreatif, imajitatif dan inovatif dengan melibatkan peserta didik secara aktif guna untuk merangsang dan manantang dengan meningkatkan kreatifitas yang sesuai dengan karakteristik pelajaran dan karakteristik siswa.
Penggunaan berbagai platform digital dalam proses pembelajaran dimasa pandemi ini sangat lah bermanfaat, selain memudahkan pendidik dalam melakukan pengajaran dan penyampaian materi, serta bagi peserta didik juga dapat berguna dalam memperluas pengetahuan serta dapat dengan mudah mengakses bahan pembelajaran.Â
Selain itu, penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran bukan hanya digunakan pada saat masa pandemi ini saja, melainkan bisa digunakan juga setelah keadaan kembali normal dan sekolah menerapkan kembali proses pembelajaran tatap muka, dengan begitu penggunaan platform digital dan teknologi ini bisa dijadikan acuan peluang bagi pendidik dan peserta didik berupa pengalaman untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.Â
Menurut Dewey, pengalaman adalah basis pendidikan, atau dalam terminologi Dewey sendiri "pengalaman" sebagai "sarana dan tujuan pendidikan".(John Dewey: 2004). Oleh karena itu, bagi John Dewey, pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu proses penggalian dan pengolahan pengalaman secara terus-menerus.Â
Rumusan Dewey tentang pendidikan yaitu semua orang bisa membangun atau mengorganisassikan pengalaman yang bermakna untuk digunakan di kemudian hari.Â
Inti pendidikan tidak terletak dalam usaha menyesuaikan dengan standar kebaikan, kebenaran dan keindahan yang abadi, melainkan dalam usaha untuk terus - menerus tetapi menurut Dewey (1961:89) dengan menyusun kembali (reconstruction) dan menata ulang (reorganization) pengalaman hidup subjek didik. Keterkaitan pengalaman pembelajaran secara daring dengan pemanfaatan teknologi dimasa pandemi diharapkan pendidik dapat penyusunan kembali (Reconstruction) dan menata ulang (reorganization) rancangan pembelajaran dengan melibatkan teknologi sebagai media penunjang pembelajaran yang berguna membangun sikap aktif dan kritis peserta didik. dengan begitu pendidik menjadikan tolak ukur kedua yang diberikan Dewey untuk menilai pendidikan yang baik dan berbasiskan pengalaman dengan memperhatikan minat, nakat, keinginan, rasa ingin tahu, inisiatif, dan kebebasan individu subjek didiknya sebagai realitas subjek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H