Penggunaan teknologi juga bukan tanpa masalah , banyak faktor yang menghambat terlaksananya pembelajaran menggunakan teknologi ini seperti saja penguasaan teknologi yang masih rendah. Dikalangan tenaga pendidik khususnya mereka yang sudah berusia cukup tua.Â
Hal ini dikarenakan pada masa mereka menempuh pendidikan serta mengajar jarang menggunakan atau tidak terlalu masif penggunaan teknologinya.Â
Sebenarnya mereka bukannya tidak bisa tetapi mereka hanya perlu sedikit belajar menggunakannya dan membiasakan menggunakannya. Hal yang serupa juga terjadi pada siswanya. Tidak semua siswa yang diajar oleh guru terbiasa dengan menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari harinya.
Ketersedian perangkat pendukung teknologi juga menjadi masalah lain yang perlu diperhitungkan. Tingkat ekonomi yang rendah menjadikan sebagian siswa tidak memiliki sarana prasana yang diperlukan untuk proses pembelajaran jarak jauh ini. Disekolah pun merak harus berebut dalam penggunaan perangkat telnologi penunjang pembelajaran yang disediakan oleh sekolah karena terbatas.
Selain perangkat ada juga gangguan lainnya yaitu berupa jaringan internet. Terlebih khusus di daerah yang pelosok masih sulit mendapat sinyal maka jaringan internetnya tidak stabil. Selain itu kenaikan penggunaan jaringan internet juga menyebabkan masalah di kalangan masyarakat. Hal ini bukan hanya karna penggunaannya yg meningkat tetapi juga pengeluaran anggaran bulanannya yang bertambah padahal kondisi keuangan mereka saat ini tidak stabil, jangan kan untuk membeli tambahan penggunaan kuota untuk memenuhi kebutuhan pribadi saja kadang kesusahan dikarenakan adanga pandemi ini.
Perubahan metode pembelajaran dari tatap muka menjadi daring, menjadi tantangan bagi pendidik untuk tetap membangun sikap aktif dan kritis bagi peserta didik, serta dapat pula menjadi sebuah peluang bagi pendidik dan peserta didik dengan memanfaatkan teknologi sebagai peningkatan kualitas dalam proses pembelajaran.Â
Pendekatan konsep active learning menurut John Dewey dirasa sesuai dalam pembelajaran secara daring untuk tetap membangun sikap aktif dan kritis dalam diri peserta didik.Â
John Dewey menganggap bahwa secara alami belajar merupakan proses yang aktif, serta individu mendapatkan pendidikan dengan menggali ilmu serta dapat belajar dari manapun.Â
Belajar aktif merupakan perkembangan dari teori learning by doing yang menurut Dewey adalah bahwa siswa perlu terlibat dalam proses pembelajaran spontan.Â
Belajar aktif mengandung beberapa kiat yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan belajar aktif pada diri siswa serta menggali potensi siswa dan guru untuk sama -- sama berkembang dan berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalama (Eveline Siregar, Hartini Nara:108).Â
Untuk membangun sikap aktif dalam diri peserta didik, pendidik berperan aktif sebagai fasilisator yang membantu memudahkan peserta didik dalam proses belajar, dengan melaksanakan kegiatan belajar yang bermakna, dan dapat mengelola sumber belajar yang diperlukan. Dalam belajar aktif juga menuntut keaktifan pendidik dan peserta didik untuk membangun interaki, sehingga terjalin komunikasi dua arah yang saling menguntungkan antara pendidik dan peserta didik.Â