Derivatif mangalami perkembangan pesat, ditandai dengan munculnya CDO (Colleteral Debt Obligation), yaitu kumpulan dari hutang-hutang jangka panjang seperti kredit rumah, kredit pendidikan, dan lainnya dan kemudian dibentuk menjadi instrumen keuangan berjenis "futures". Dengan adanya CDO, institusi keuangan mengalami moral hazard dimana mereka bisa saja menerima kredit-kredit yang sebenarnya besar kemungkinannya bagi peminjam untuk gagal bayar. Hal ini disebabkan karena resiko gagal bayar tidak lagi berada pada institusi keuangan, namun pada investor yang membeli CDO tersebut.
CDO merupakan instrumen keuangan yang beresiko tinggi dengan kemungkinan gagal bayar yang tinggi pula. Namun, para institusi pemberi rating, seperti standard & poor, memberi rating AAA pada CDO sehingga banyak yang percaya bahwa CDO merupakan instrumen keuangan yang beresiko kecil. Terlebih lagi, investment bank lebih suka menjual CDO yang dibentuk dari Subprime mortgage loan, yaitu pinjaman yang beresiko tinggi yang memiliki kemungkinan besar gagal bayar, karena memberikan pendapatan bunga yang lebih tinggi.
Subprime loan kebanyakan datang dari kredit pembelian rumah dimana kredit tersebut memungkinkan orang yang tidak memiliki pekerjaan untuk melakukan kredit rumah. Kemudahan subprime loans ini akhirnya memicu kenaikan harga rumah secara tidak wajar, yaitu mencapai 194% di akhir tahun 2007, karena semua orang bisa membeli rumah. Meningkatnya pembelian subprime loans menyebabkan kenaikan profit secara tak wajar pada institusi keuangan dan institusi terkait lainnya.
Housing bubble diperparah dengan tidak diaturnya kredit rumah dan kebijakan SEC yang memperbolehkan bank memiliki rasio leverage yang lebih besar, sehingga memungkinkan investment bank untuk berspekulasi dengan dana lebih besar lagi. Selain penjualan CDO, ada masalah lain yang dilakukan oleh institusi keuangan lainnya, yaitu penerbitan credit default swap oleh AIG. credit default swap adalah semacam produk asuransi untuk CDO yang gagal bayar. Namun, berbeda dengan asuransi lainnya, spekulan yang bahkan tidak memiliki rumah sekalipun bisa saja membeli produk asuransi tersebut.
Kekalutan yang diciptakan oleh karena pengembangan instrumen keuangan ini disetujui oleh Rajan melalui papernya yang berjudul "Has Financial Development Made the World Riskier?". Rajan berargumen bahwa pemberian bonus bedasarkan profit jangka pendek tanpa tindak lanjut dari kerugian yang mungkin menyertainya dikemudian hari turut andil dalam kebangkrutan bank-bank yang dapat memicu krisis global secara keseluruhan.
Hikmah-hikmah yang dapat di ambil daari Inside Job:
1. Mengajarkan bekerja keras dengan tanggung jawab yang tinggi
2. Mengingatkan tentang keserakahan dan ketamakan adalah perbuatan buruk yang hanya manis di awal saja dan bisa berdampak buruk bagi orang lainnya
3. Mengajarkan kedisiplinan yang tinggi agar dapat menjalankan amanah dengan semaksimal mungkin dan tidak keteledoran
4. Mengajarkan untuk memiliki keberanian yang besar untuk berpacu melawan masalah didepan mata
5. Mengajak untuk berfikir kritis dalam situasi situasi sulih