Bonus demografi adalah kondisi di mana proporsi penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia non produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah rentang usia 15-64 tahun, sedangkan usia non-produktif terbagi menjadi dua yaitu usia muda (<15 tahun) dan usia tua (>64 tahun). Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah karena banyaknya usia produktif namun kurangnya lapangan pekerjaan dan keterampilan sumber daya manusia. Sehingga, Pengangguran di Indonesia kini terus meningkat akibat persaingan global dan kurangnya keterampilan para tenaga kerja di Indonesia. Hal ini menjadi hambatan dalam persiapan bonus demografi di Indonesia.
Menurut badan pusat stastik Indonesia jumlah pengangguran di Indonesia tahun 2023 5,32%. Salah satu penyumbang terbesar pengangguran di Indonesia ialah provinsi banten sebesar 7,52 %. Tanggerang sebagai salah satu kabupaten atau kota yang berada di bawah naungan provinsi banten, masih terdapat pengangguran yang tinggi, menurut badan pusat statistik kota Tangerang, jumlah pengangguran kota Tangerang tahun 2023 sebesar 6,76%, dengan jumlah pengangguran tersebut pemerintah perlu mempersiapkan strategi yang harus dilakukan guna mengurangi angka pengangguran.
Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi beberapa tahun ke depan, tepatnya pada tahun 2030 hingga 2040 mendatang. Bonus demografi yang dimaksud adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Kota Tangerang sebagai salah satu kota yang berada di provinsi banten memiliki jumlah penduduk sebesar 12.431,39 juta jiwa.
Bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada beberapa tahun mendatang menyuguhkan tantangan besar bagi berbagai wilayah, termasuk Kota Tangerang. Kondisi ini mengacu pada periode di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia nonproduktif. Ini adalah kesempatan bagi Kota Tangerang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan, asalkan potensi besar ini dapat dikelola dengan baik. Namun, jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan, justru bisa menjadi ancaman dengan meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.
Pemerintah dalam hal ini harus membuat Langkah -- Langkah yang tepat dalam mendorong bonus demografi pada tahun yang akan datang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) kembali membuka pendaftaran Balai Latihan Kerja (BLK). Pelatihan ini merupakan sebagai upaya peningkatan kemampuan Sumber daya manusia di Kota Tangerang.
Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menjadi penghambat utama dalam memanfaatkan bonus demografi. Tanpa adanya upaya proaktif, jumlah pencari kerja yang lebih tinggi dari jumlah lapangan kerja yang tersedia dapat menciptakan ketimpangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Oleh karena itu, program pelatihan kerja merupakan solusi yang strategis untuk mengatasi tantangan ini.
Pelatihan Kerja sebagai Solusi Pengangguran
Untuk mengatasi masalah pengangguran ini, Pemerintah Kota Tangerang dapat mengembangkan program pelatihan kerja yang terstruktur dan terintegrasi dengan kebutuhan industri. Pelatihan kerja bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan di dunia kerja. Beberapa strategi pelatihan yang dapat diterapkan antara lain:
- Kerja Sama dengan Industri Lokal
Pemerintah Kota Tangerang dapat bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk mengidentifikasi keterampilan apa saja yang dibutuhkan oleh industri. Pelatihan yang relevan akan memperbesar peluang lulusan pelatihan untuk segera mendapat pekerjaan sesuai kebutuhan industri.
- Pelatihan Keterampilan Digital dan Teknologi
Seiring perkembangan teknologi, keterampilan di bidang digital semakin banyak dibutuhkan. Pelatihan seperti pemrograman, desain grafis, data analitik, dan pemasaran digital dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja Tangerang di era digital.
- Pengembangan Keterampilan Wirausaha
Tidak semua lulusan pelatihan kerja akan berakhir sebagai pekerja. Pelatihan wirausaha juga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dengan membantu mereka menciptakan lapangan kerja sendiri. Misalnya, pelatihan di bidang bisnis kuliner, kerajinan, atau jasa.
- Pelatihan Keterampilan Khusus (Vokasi)
Pelatihan vokasi yang berfokus pada keterampilan khusus seperti perhotelan, teknik otomotif, kesehatan, dan kecantikan dapat menyiapkan tenaga kerja untuk sektor-sektor yang memiliki permintaan tinggi. Pelatihan ini bisa dilakukan melalui kolaborasi dengan SMK atau lembaga kursus vokasi.
- Program Sertifikasi Keterampilan
Sertifikasi keterampilan memungkinkan lulusan pelatihan untuk memiliki bukti kompetensi yang diakui oleh industri. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas mereka di mata pemberi kerja dan meningkatkan peluang mereka dalam bersaing di pasar tenaga kerja.
Dampak Positif Pelatihan Kerja bagi Bonus Demografi di Tangerang
Jika dilaksanakan dengan baik, pelatihan kerja dapat membantu Tangerang dalam memanfaatkan bonus demografi secara optimal. Berikut beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh:
- Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang terampil dan kompeten akan lebih siap bersaing di pasar tenaga kerja, baik lokal maupun nasional. Dengan demikian, pengangguran dapat berkurang, dan angka kemiskinan bisa ditekan.
- Meningkatkan Produktivitas Ekonomi
Masyarakat usia produktif yang memiliki pekerjaan tetap akan meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat. Dampaknya adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal.
- Mengurangi Ketimpangan Sosial
Program pelatihan yang inklusif, yang menjangkau berbagai kalangan, dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
- Mendorong Peningkatan Kualitas Hidup
Dengan berkurangnya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat. Kesejahteraan yang meningkat ini berdampak positif pada stabilitas sosial di Kota Tangerang.
Kesimpulan
Kepala Disnaker, Ujang Hendra Gunawan mengatakan bahwa BLK ini juga upaya dalam penekanan angka pengangguran di Kota Tangerang. Tercatat, BLK telah dimanfaatkan oleh 2.523 peserta dari 131 angkatan. Di tahun 2023 lalu, angka pengangguran terbuka di Kota Tangerang berada di angka 6.72 persen. Dengan hadirnya BLK, menjadi salah satu upaya menekan angka pengangguran terbuka dan terus kami upayakan tidak ada lagi pengangguran di Kota Tangerang.
Bonus demografi menawarkan kesempatan emas bagi Kota Tangerang untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakatnya. Dengan berfokus pada program pelatihan kerja yang relevan, pemerintah dapat memperkuat keterampilan tenaga kerja lokal sehingga lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja. Meski ada tantangan dalam pelaksanaannya, kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengatasi pengangguran dan mewujudkan masa depan yang lebih baik. Pelatihan kerja bukan hanya strategi jangka pendek untuk mengurangi pengangguran, tetapi juga investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia, yang akan menentukan keberlanjutan ekonomi dan sosial Kota Tangerang di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H