Mohon tunggu...
Muhammad Dedi Hernandi
Muhammad Dedi Hernandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student, overthinker, and love to sleep

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Dlingo, Desa Menawan Miniatur Moderasi Beragama di Sudut Kota Boyolali

20 Juni 2024   07:11 Diperbarui: 20 Juni 2024   07:20 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pawai Obor (Sumber: Dokumen Pribadi)

Upacara Ngenteg Linggih (Sumber: Dokumen Pribadi) 
Upacara Ngenteg Linggih (Sumber: Dokumen Pribadi) 
Kami selaku mahasiswa KKN pun selalu diberikan kesempatan untuk membantu atau sedikit berkontribusi dalam acara-acara yang dilaksanakan oleh berbagai kelompok masyarakat di desa Dlingo. Salah satu acara yang berkesan bagi kami adalah, kami yang merupakan mahasiswa dari kampus islam diberikan kesempatan untuk membantu dan mengikuti serangkaian acara penting dan langka umat Hindu di desa Dlingo. Acara tersebut bernama Ngenteg Linggih. 

Menurut mbah Google, Ngenteg Linggih, dalam tradisi Hindu di Bali, merupakan sebuah upacara sakral yang bertujuan untuk melinggihkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya di tempat suci, baik pura maupun palinggih. Upacara ini melambangkan penyatuan niskala (hal gaib) dan sekala (hal nyata), menandai keberadaan Tuhan di tempat tersebut. Tapi pada intinya upacara tersebut diadakan untuk menandai keberadaan Tuhan di tempat suci dan memperkuat keimanan dan keyakinan mereka. Fun fact nya upacara ini diadakan hanya setiap 30, 50, 100 tahun sekali, jadi kami benar-benar beruntung mendapatkan pengalaman yang berharga ini tanpa harus jauh-jauh ke Bali hehe. 

Sebelum upacara Ngenteg Linggih berlangsung, banyak masyarakat yang membantu demi kelancaran acara, slogan gotong royong sangat terasa didalam jiwa masyarakat desa Dlingo. Saat upacara pun banyak masyarakat sekitar yang datang entah untuk sekadar menghadiri ataupun melihat prosesi upacara tersebut. 

Pawai Memperingati Malam Hari Raya Idhul Adha

Pawai Obor (Sumber: Dokumen Pribadi)
Pawai Obor (Sumber: Dokumen Pribadi)
Hal lain yang membuat kami terkesan adalah kami dipercaya untuk menjadi panitia pawai memperingati malam idhul Adha. Sama seperti kebanyakan tradisi di pulau Jawa, kegiatan untuk memperingati malam hari raya umat islam adalah dengan melakukan pawai atau arak-arakan mengelilingi desa. Kalau di desa Dlingo, acara ini biasanya dilaksanakan oleh adik-adik TPQ (Taman Pendidikan Alqur'an) dan anak-anak sekitar lingkungan masjid. Terkadang orangtua mereka ikut menemani pawai atau sudah menunggu di masjid. Pawai ini tak hanya berjalan mengelilingi desa saja, tapi di perjalanannya selalu melantunkan shalawat kepada nabi dan takbir hingga berhenti di titik pemberhentian.

Setelah sampai ke tempat pemberhentian, yakni masjid. Kami lalu membuat acara makan kecil-kecilan. Sambil mengistirahatkan kaki karena lelah berjalan, sekalian kami ngobrol dan bercanda tawa dengan orangtua mereka. Malam itu merupakan malam yang bikin kami tersenyum, entah karena kelakuan bocil-bocil yang random atau perasaan kami saja yang kalau diakui memang jarang mengikuti acara-acara seperti ini di rumah. 

Kesan dan Pesan Penulis

Lomba Bersama Anak-anak TPQ (Sumber: Dokumen Pribadi)
Lomba Bersama Anak-anak TPQ (Sumber: Dokumen Pribadi)
Melihat kerukunan masyarakat desa Dlingo tanpa melihat status apapun, membuat hati dan pikiran saya sedikit terenyuh. Rasa gotong royong dan semangat keberagaman di desa kecil pelosok Boyolali ini seperti sengaja mengajarkan saya untuk menyaksikan betapa beragam perbedaan di Indonesia, hingga bisa kita temukan miniatur nya di desa Dlingo. 

Tepat sebulan kami melaksanakan KKN di desa Dlingo, tidak hanya kami terlena dengan keindahan alamnya yang menawan, lembah nya yang memikat mata, ataupun luasnya persawahan dari ujung barat ke ujung timur desa, akan tetapi kami pun dibuat nyaman oleh pelukan hangat warga Dlingo yang tanpa pamrih melihat kami seperti anaknya sendiri. Banyak sekali kegiatan yang tidak bisa kami temukan disekitar kami, banyak pengalaman yang mungkin tak akan pernah kami alami lagi. KKN benar-benar merubah pikiran kami dari yang awalnya merasa malesin menjadi ngangenin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun