Akhir-akhir ini trend untuk beraktivitas di luar ruangan seperti mendaki gunung atau istilah kerennya muncak, ramai digandrungi khalayak umum terutama muda-mudi yang entah niatnya untuk berburu foto-foto instagramable atau memang hanya ingin menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan ini.
Namun tentu saja ketika kita berkegiatan atau melakukan wisata outdoor baik mendaki atau menyusuri hutan, banyak hal yang harus dilakukan dan juga dipersiapkan, tidak hanya mental namun juga persiapan alat dan pengetahuan. Karena permasalahan yang mungkin akan terjadi tidak hanya karena human error atau karena kesalahan yang lainnya, namun bisa juga terjadi permasalahan yang diakibatkan oleh faktor cuaca dan faktor alam.
Faktor alam dan cuaca adalah peristiwa atau kejadian yang terjadi karena alam itu sendiri. Faktor tersebut adalah kuasa Tuhan dan tidak ada yang bisa mengintervensi atau memprediksi dengan seratus persen tepat. Contoh faktor alam yang kecil seperti hujan, petir, angin kencang, hingga badai maupun angin puting beliung. Semua hal tersebut dapat mempengaruhi ketika kita sedang menelusuri hutan atau alam bebas.
Berikut ini adalah tips dan trik untuk kamu agar kemungkinan selamat bisa lebih tinggi ketika kamu tersesat di hutan atau alam bebas:Â
1. Tetap Tenang dan Kendalikan Pikiran
Saat kita tiba-tiba sadar terpisah dengan kelompok atau rombongan, dan anda tidak tahu jalan mana yang benar. Tindakan yang harus dilakukan pertama kali adalah tidak boleh panik. Cobalah untuk mengendalikan diri dan mengatur nafas supaya bisa berpikir dengan lebih jernih dan rasional.
2. Berusaha untuk Menghubungi Teman atau Keluarga
Dengan teknologi yang semakin modern, cara untuk berkomunikasi pun semakin mudah dan efisien. Teknologi tersebut juga sangat membantu saat kita sedang di hutan maupun gunung. Sehingga saat sedang beraktivitas di luar ruangan pun , cobalah untuk selalu membawa alat komunikasi seperti smartphone ataupun HT. Sehingga ketika tiba-tiba tersesat, dapat langsung segera mencoba untuk menghubungi bantuan, baik SAR, teman ataupun keluarga. Hal ini dapat meningkatkan tingkat keselamatan lebih besar.
3. Cari Lokasi yang Aman untuk Berlindung
 Ketika kamu tersesat saat malam hari, atau pada skenario kamu tidak bisa melanjutkan perjalanan atau kesusahan mencari jalan, segera mencari tempat sedekat mungkin yang dapat dijadikan perlindungan dari hawa dingin, angin, lembab, atau hujan. Contoh nya adalah gua, pohon yang sudah tumbang, atau hal lainnya. Yang terpenting tempat tersebut sudah dipastikan kekuatan dan keamanannya.
 Atau jika kamu tidak membawa peralatan berkemah karena tertinggal di rombongan namum masih memiliki tenaga dan situasi saat itu mendukung, buatlah bivak sederhana yang terpenting bisa melindungi dirimu dari kedinginan dan hujan. Bivak tersebut bisa dibuat dari apa yang ada disekitarmu, misal dari ranting, kayu, daun, dan rumput yang sudah kering bisa dijadikan alas untuk beristirahat.
4. Selalu tinggalkan tanda
Selama kamu berjalan untuk mencari air ataupun jalan keluar, pastikan kamu meninggalkan tanda di jalan yang kamu lalui. Tanda ini bisa berupa apapun, pakaian yang diikat, tali yang diikat ke pohon, atau tanda buatan manusia lain yang tidak mudah rusak dan mudah untuk dikenali. Selain agar kamu tidak tersesat lebih jauh, tanda yang kamu buat dapat menjadi identifikasi awal saat tim evakuasi maupun teman kamu ingin menemukan keberadaan kamu.
5. Ikuti Arah Aliran Mata Air
Sembari mencari persediaan air agar terhindar dari dehidrasi, pemukiman warga umumnya berada di sekitar aliran air bersih. Ketika tersesat di hutan dengan mengikuti aliran air harusnya kamu bisa menemukan tanda-tanda kehidupan, entah perkebunan, gubuk, hingga rumah penduduk.
Tersesat di hutan memang bukan hal yang menyenangkan, tapi dengan bekal pikiran yang tenang, pengetahuan bertahan hidup yang cukup, dan peralatan yang memadai, kamu bisa tetap melakukan hal-hal esensial ini, seperti meninggalkan tanda, maupun survival sembari menunggu evakusi. Yang terpenting adalah tidak panik dan berpikir dengan pikiran yang jernih, tidak lupa berdoa kepada Tuhan agar diberikan keselamatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H