Atau jika kamu tidak membawa peralatan berkemah karena tertinggal di rombongan namum masih memiliki tenaga dan situasi saat itu mendukung, buatlah bivak sederhana yang terpenting bisa melindungi dirimu dari kedinginan dan hujan. Bivak tersebut bisa dibuat dari apa yang ada disekitarmu, misal dari ranting, kayu, daun, dan rumput yang sudah kering bisa dijadikan alas untuk beristirahat.
4. Selalu tinggalkan tanda
Selama kamu berjalan untuk mencari air ataupun jalan keluar, pastikan kamu meninggalkan tanda di jalan yang kamu lalui. Tanda ini bisa berupa apapun, pakaian yang diikat, tali yang diikat ke pohon, atau tanda buatan manusia lain yang tidak mudah rusak dan mudah untuk dikenali. Selain agar kamu tidak tersesat lebih jauh, tanda yang kamu buat dapat menjadi identifikasi awal saat tim evakuasi maupun teman kamu ingin menemukan keberadaan kamu.
5. Ikuti Arah Aliran Mata Air
Sembari mencari persediaan air agar terhindar dari dehidrasi, pemukiman warga umumnya berada di sekitar aliran air bersih. Ketika tersesat di hutan dengan mengikuti aliran air harusnya kamu bisa menemukan tanda-tanda kehidupan, entah perkebunan, gubuk, hingga rumah penduduk.
Tersesat di hutan memang bukan hal yang menyenangkan, tapi dengan bekal pikiran yang tenang, pengetahuan bertahan hidup yang cukup, dan peralatan yang memadai, kamu bisa tetap melakukan hal-hal esensial ini, seperti meninggalkan tanda, maupun survival sembari menunggu evakusi. Yang terpenting adalah tidak panik dan berpikir dengan pikiran yang jernih, tidak lupa berdoa kepada Tuhan agar diberikan keselamatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H