Mohon tunggu...
Rayhan Aditya
Rayhan Aditya Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Strategi Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19 Melalui Sektor Pariwisata

8 Juni 2022   10:20 Diperbarui: 8 Juni 2022   10:26 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Muhammad Rayhan Aditya (20210110200072)

Administrasi Publik (FISIP)

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Pandemi ini menyebabkan beberapa pemerintah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, dan aktivitas sosial lainnya. Menurunnya berbagai aktivitas ini berdampak pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat rentan dan miskin. Oleh sebab itu, pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 serta kebijakan-kebijakan yang bersifat penanggulangan dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi ini. Kendati demikian, pelaksanaan berbagai kebijakan ini perlu dipantau dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitasnya.

Strategi Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata Pasca Pandemi

Kunjungan wisatawan mancanegara dapat memberikan pertumbuhan ekonomi diantaranya; kontribusi terhadap PDB, jumlah kedatangan wisatawan, dan pendapatan dari sektor pariwisata. Bahwa kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional diperkirakan akan mencapai 8% dari PDB pada tahun 2019 meningkat dari sekitar 4,2% dari PDB pada tahun 2014. Target lainnya adalah jumlah kedatangan wisatawan yang di perkirakan akan mencapai sekitar 20 juta wisatawan pada tahun 2019, meningkat tajam dari sekitar 9 juta wisatwan pada tahun 2014.

  • A. Strategi Promosi Wisata Melalui Public Relations

Strategi public relations merupakan pendekatan keseluruhan untuk suatu program yang harus dibentuk, ia menjadi penuntun ide utama, dan dibalik pemikiran taktis dan menjadi pondasi program taktis. Strategi adalah prinsip yang menggerakan anda dari titik anda berada saat ini ke arah yang anda inginkan. Promosi dilakukan untuk membuat sasaran terbujuk dan terdorong untuk melakukan kunjungan wisata, pada akhirnya calon wisatawan memiliki opini yang positif, sehingga berkeinginan untuk mendatangi objek wisata yang ditawarkan. Media yang dapat digunakan dalam peyebaran informasi yang dimungkinkan dapat menjelaskan dan mempromosikan beragam keunggulan objek wisata yang ditawarkan diantaranya:

  1. Media massa
  2. Publikasi organisasional
  3. Berita berkala
  4. Pamflet
  5. Leaflet dan poster
  • B. Strategi Pengembangan Produk Pariwisata

Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu negara atau tempat wisata. Konsep produk mempunyai pengertian yang sangat luas. Tidak hanya mencakup barang atau jasa, tetapi juga meliputi ide/gagasan/konsep, organisasi, kota, negara, bangsa, orang, objek wisata, partai dan berbagai produk lainnya yang dapat ditawarkan untuk memenuhi keinginan konsumen. Produk wisata, dapat dilihat dalam bentuk: attractions (kepikatan), accomodations (akomodasi), refreshment/catering (food and drink) (katering), supporting facilities (fasilitas penunjang), and other infrastructure. Oleh karena itu strategi pengembangan yang dapat dilakukan untuk produk pariwisata adalah meningkatkan fasilitas di berbagai daerah wisata, contohnya seperti pembangunan tempat parkir di daerah wisata, tempat penginapan di daerah wisata.

  • C. Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata

Ada beberapa strategi untuk pengembangan destinasi pariwisata diantaranya;  memfasilitasi pengembangan destinasi pariwisata nasional yang fokus pada advokasi bentuk pariwisata dengan pembentukan wilayah peruntukan pariwisata, mendukung penyusunan rencana lokasi dan desain rinci tujuan wisata regional, membangun fasilitas umum lainnya di banyak tempat tujuan wisata bersama-sama dengan para pemangku kepentingan pariwisata, meningkatkan citra pariwisata indonesia, reformasi kelembagaan organisasi manajemen destinasi wisata (Destination Management Organization).

  • D. Strategi Menjalin Kerjasama dengan Publik

Pengembangan pariwisata perlu diarahkan untuk mendorong tumbuhnya daya saing melalui pengembangan potensi antar daerah, maka dengan sendirinya publik pariwisata juga dapat ditambahkan. Pengembangan pariwisata dapat dilakukan dengan cara; pengembangan usaha pariwisata berbasiskan masyarakat lokal, memfasilitasi investasi dukungan dari sektor pariwisata, memfasilitasi pengembangan dan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal dalam industri pariwisata, meningkatkan pengembangan sikap dan mental penduduk setempat untuk lebih ramah pada wisatawan (tourist friendly).

  • E. Strategi Pengembangan Sumber Daya Pariwisata

Pengelolaan pariwisata diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dalam hal ini pemerintah telah membuat strategi dalam rangka mengembangkan kelembagaan pariwisata diantaranya; berkoordinasi dengan penyedia SDM pariwisata seperti perguruan tinggi dan lembaga pendidikan di bidang pariwisata, meningkatkan kapasitas dan kualitas lembaga pendidikan pariwisata, memperluas jurusan dan minat serta membangun sekolah pariwisata, dan berkontribusi dan menjaga kualitas pendidikan pariwisata.

  • F. Strategi Pengelolaan Infrastruktur Pariwisata

Pemerintah merencanakan infrastruktur terkait pariwisata terutama untuk pariwisata berbasis bahari, termasuk pengembangan fasilitas ekowisata sungai. Target dalam pengembangan ini pada lima sungai yaitu Kapuas, Barito, Mahakam, Musi dan Batang Hari dengan pembangunan marina sungai, pengerukan sungai dan pembangunan konstruksi dermaga mengambang. Target kedua pembangunan fasilitas ekowisata bahari di 38 titik pendaratan termasuk Anambas, Tanjung Pinang, Lingga, Karimun jawa, Lovina, Alor, Tarakan, Bitung, Raja Ampat, Biak, Makassar dan Wakatobi; target ketiga pembangunan 3 titik pelabuhan masuk yaitu Kupang, Saumlaki dan Tarakan. Sebagai strategi pemulihan destinasi wisata di tatanan new normal dengan melibatkan para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang nantinya diharapkan pariwisata dapat produktif dan aman dari Covid-19.

Sumber: 

https://www.researchgate.net/publication/334421364_Strategi_Public_Relations_dalam_Pr omosi_Pariwisata_Studi_Kasus_dengan_Pendekatan_Marketing_Public_Relations_di_Pro vinsi_Banten

https://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal/index.php/kek/article/view/181

https://e-journal.iaknambon.ac.id/index.php/N/article/view/177

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun