Mohon tunggu...
muhammad fadililham
muhammad fadililham Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas islam negeri sunan ampel

hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

budaya dan filsafat jawa

15 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 15 Desember 2024   09:15 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BUDAYA DAN FILSAFAT JAWA

Bagi mereka yang mencermati dan memahami kebudayaan jawa dengan tidak melihat luarnya saja. Kebudayaan jawa sangat luas akan aspek kemanusiaan dan ke ranah spiritual. Seperti beretika dan beretiket, cara sopan santun kepada siapapun. Kebudayaan jawa juga memiliki makna yang sangat mendalam terhadap kerukunan, kebersamaan dan ketinggian akan spiritual.

BUDAYA JAWA

Budaya jawa dikenal dengan kearifan lokal dan falsafah batin yang sangat kaya. Budaya jawa memiliki tata cara untuk berhubungan dengan sesama manusia. Seperti salah satu contohnya tata krama dalam berbicara kepada siapa yang dia ajak bicara. Hal tersebut dalam budaya jawa memang memiliki tingkatan seperti ngoko, krama dan krama inggil untuk memiliki rasa kesopanan dan menghormati kepada para Masyarakat yang berbeda-beda.

Disisi lain, budaya jawa memiliki kearifan lokal yang kaya akan berbagai kehidupan bermasyarakat. Seperti seni rupa, seni suara, seni musik, seni pertunjukan, tata busana bahkan bela diri. Dalam kearifan lokal yang kaya ini budaya jawa tidak luput dari terbukanya budaya ini sehingga bisa berdialekta dan beradaptasi dengan kebudayaan dan tradisi yang lain.

Dalam konteksnya sekarang dalam buku Fahruddin Faiz di buku mati sebelum mati buka kesadaran hakiki  terjadi kegelisahan di zaman sekarang dikarenakan perubahan dan perkembangan zaman. Sebut saja seperti globlalisasi yang didukung oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga bisa menyebabkan homogenisasi budaya atau budaya lokal diserap atau di ubah oleh budaya luar yang dominan. Sehingga malah kehilangan budayanya sendiri dan bisa kehilangan identitas dan nilai-nilai budayanya sendiri.

Perubahan zaman sekarang menyebabkan budaya hanya digunakan tujuan komersial, hiburan dan politik. Hal itu bisa menjadikan makna dan nilai budaya menjadi kurang berisi dan merusak integritas budaya tersebut. Melihat kebanyakan generasi muda sekarang ada beberapa kebudayaan yang mereka tinggalkan dan malah menyukai kebudayaan luar yang popular.

Padahal budaya jawa sangat kaya akan berbagai ajaran kemanusiaan dan spiritual. Dalam budaya jawa jika kita mendalami maknanya dapat kita mengetahui cara memaknai hidup. Seperti nilai-nilai jawa yang asli dipercaya bahwa ajarannya dekat dengan agama.

NILAI-NILAI FILSAFAT  YANG DIMILIKI OLEH JAWA

Nilai yang pertama adalah orang jawa percaya bahwa dia adalah bagian dari alam. Orang jawa menganggap bahwa alam adalah bagian dari dirinya sehingga orang jawa suka menjaga bahkan mempercantik alamnya. Seperti istilah yang ada dijawa “memayu hayuning bawana” yang berarti mempercantik kecantikan alam. Prinsip orang jawa tidak berlaku sembarangan dengan sesuatu yang ada di sekitarnya. Orang jawa menganggap hal yang ada disekitarnya adalah keluarganya, bukan hanya manusia melainkan ekosistem bahkan makhluk ghaib.

Nilai yang kedua adalah orientasi atau kesadaran orang jawa selalu ke ranah spiritual dan mistis. Semuanya, seperti hal yang material selalu di spiritualkan. Dalam islam tasawuf memiliki kesamaan dengan nilai yang dimiliki oleh budaya jawa yaitu segala hal yang tampak selalu di manifestikan akan keberadaan tuhan. Dalam hal ini memiliki contoh seperti orang jawa ketika menyembelih kambing tidak hanya diniatkan untuk dimakan saja namun untuk kurban dan sesembahan. Hal ini terlihat budaya jawa selalu dikaitkan ke ranah spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun