4. Buruknya Manajemen Keuangan
Pengelolaan sistem akunting yang buruk juga dapat membawa bisnis menuju kegagalan. Tanpa rencana keuangan yang solid dan cadangan uang yang cukup, bisnis rentan terhadap krisis yang tidak terduga dan tidak siap menghadapi perubahan pasar.
5. Komunikasi Kurang Efektif
Komunikasi kurang efektif dengan pelanggan juga menjadi masalah. Jika perusahaan tidak mendengarkan pendapat pelanggan dan tidak memperhatikan kebutuhan mereka, maka produk atau layanan yang ditawarkan tidak akan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hal-hal seperti reward kepada pelanggan setia dan perbaikan fitur-fitur produk sangat penting untuk dilakukan.
6. Manajemen yang Kurang Memadai
Ketidakmampuan dalam perencanaan strategis, pengelolaan keuangan yang buruk, serta kurangnya pemahaman tentang pasar dan pelanggan dapat menghambat pertumbuhan bisnis. Manajer yang tidak kompeten mungkin gagal dalam mengatur tim, delegasi tugas, dan pengambilan keputusan yang tepat waktu, hal ini dapat menyebabkan stagnasi hingga kebangkrutan.
7. Kurangnya Pengalaman dan Strategi Pemasaran
Pengalaman berhubungan dengan bagaimana menjual, kepada siapa menjual, mengikat pelanggan, menangkap reaksi pelanggan dan lain-lain. Secara umum masyarakat sebagai pelaku usaha, mampu dan giat dalam produksi, baik dalam usaha kerajinan, makanan, layanan jasa dan lain-lain namun tidak mempunyai kekuatan dan metode dan konsep pemasaran yang sistematis, ketika hari ini cukup laku maka tidak memperhitungkan kemungkinan bulan yang akan datang bahkan tahun-tahun mendatang. Rata-rata tidak mempunyai rencana pemasaran, bahkan rencana usaha atau bisnis plan, sehingga rencana peningkatan usaha juga tidak bisa dijadwalkan dan dipacu untuk dicapai.
8. Kurangnya Pemahaman Perubahan Teknologi
Kegagalan dalam memahami teknologi tidak semata terlepas dari pemahaman pembeli namun juga pemeliharaan, misal banyak data keuangan, data nasabah yang hilang karena virus, atau ketidakmampuan staf dalam melindungi data file konsumen sehingga ada pesaing yang bisa mengambil melalui salah satu stafnya yang hendak kena PHK atau pindah, sehingga data-data dengan mudah digunakan oleh pesaing.
Berdasarkan yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan gagal dalam mengenal pelanggan secara intim dikarenakan kombinasi kesalahan dalam mendefinisikan visi layanan, riset pasar yang tidak akurat, model bisnis yang tidak menguntungkan, buruknya manajemen keuangan, komunikasi kurang efektif, kurangnya pengalaman dan strategi pemasaran, kurangnya pemahaman perubahan teknologi, dan manajemen yang kurang memadai.