Pengertian Episteme
Episteme berasal dari bahasa Yunani yang berarti "pengetahuan" atau "ilmu". Dalam filsafat Platon, episteme merujuk pada pengetahuan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini bukan sekadar opini atau kepercayaan biasa (doxa), melainkan pengetahuan yang memiliki dasar logis dan empiris yang kuat. Pengetahuan ini mencakup kebenaran abadi yang dapat dipahami melalui akal budi dan bukan melalui persepsi inderawi yang berubah-ubah.
Pengertian Arete
Arete adalah konsep kebajikan atau keunggulan. Dalam konteks manusia, arete berarti mencapai potensi tertinggi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk moral, intelektual, dan fisik. Arete tidak hanya tentang menjadi baik, tetapi juga tentang menjadi yang terbaik dalam fungsi tertentu, baik sebagai individu, warga negara, atau bagian dari alam semesta yang lebih luas.
Hubungan Episteme dan Arete
Platon menekankan bahwa untuk mencapai arete, seseorang harus memiliki episteme. Tanpa pengetahuan yang benar tentang apa yang baik, benar, dan adil, seseorang tidak bisa mencapai kebajikan yang sejati. Pengetahuan ini mencakup pemahaman mendalam tentang sifat kebajikan, keadilan, keberanian, moderasi, dan kebijaksanaan.
Pengetahuan tentang Kebajikan:
- Untuk mencapai kebijaksanaan (sophia), seseorang harus memahami esensi dari kebajikan itu sendiri. Ini termasuk mengetahui bagaimana kebijaksanaan diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan.
Pengetahuan tentang Keadilan:
- Keadilan (dikaiosyne) adalah salah satu kebajikan utama yang mencakup harmoni antara bagian-bagian jiwa. Pengetahuan tentang keadilan melibatkan pemahaman tentang bagaimana setiap bagian jiwa harus berfungsi untuk mencapai keseimbangan dan harmoni.
Pengetahuan tentang Keberanian:
- Keberanian (andreia) tidak hanya berarti keberanian fisik tetapi juga ketahanan moral. Pengetahuan tentang keberanian melibatkan pemahaman tentang kapan dan bagaimana keberanian harus diterapkan, dan bagaimana mengelola emosi seperti ketakutan dan kemarahan.
Proses Mencapai Episteme
Menurut Platon, proses mencapai episteme melibatkan pendidikan dan latihan filosofis yang mendalam. Dialog-dialog Platon sering kali menunjukkan Socrates yang menggali kebenaran melalui metode tanya-jawab yang mendalam (dialektika). Melalui dialog ini, individu didorong untuk mempertanyakan asumsi-asumsi mereka, mencari definisi yang jelas dan koheren, dan mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang konsep-konsep dasar kebajikan dan kebenaran.