STAIN Pamekasan, Pamekasan (Jawa Timur)
3.
Kalimantan
STAIN Pontianak, Pontianak (Kalimantan Barat)
STAIN Palangka Raya, Palangka Raya (Kalimantan Tengah)
STAIN Sultan Sulaiman, Samarinda (Kalimantan Timur)
4.
Sulawesi
STAIN Manado, Manado (Sulawesi Utara)
STAIN Datokarama Palu, Palu (Sulawesi Tengah)
STAIN Watampone, Bone (Sulawesi Selatan)
STAIN Parepare, Parepare (Sulawesi Selatan)
STAIN Palopo, Palopo (Sulawesi Selatan)
STAIN Sultan Qaimuddin, Kendari (Sulawesi Tenggara)
5.
Nusa Tenggara
-
6.
Maluku
STAIN Ternate, Ternate (Maluku Utara)
7.
Papua
STAIN Al-Fatah, Jayapura, (Irian Jaya)
STAIN Sorong, Sorong (Papua Barat)
Â
STAIN dilihat dari geografis, harus mengembangkan budaya yang lebih spesifik lokalitasnya sehingga berbeda dengan IAIN/UIN dalam satu pulau atau daerahnya.
Tiga tabel tersebut sebenarnya menunjukkan bahwa PTAI bisa mengembangkan budaya lokal sesuai suku yang dominan menempatinya, baik suku Jawa, Sunda, Tionghoa, arab, Melayu, Madura, Batak, Minangkabau, Berawi, Bugis, Â Banten, Banjar, Sasak, Makasar, Cirebon, dan Papua. Yang bisa dikembangkan bisa bahasa, produk seni (tari, lukis, kriya, dll), naskah klasik lokal maupun mengembangkan produk budaya kerajaan/kesultanan setempat.