Mohon tunggu...
Muhamad Zidan Pahlevi
Muhamad Zidan Pahlevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital Universitas Negeri Jakarta

Tertarik dalam bidang kehumasan, sepakbola dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Vasili Arkhipov: Perwira yang Berjasa Mencegah Terjadinya 'Kiamat'

19 April 2024   23:39 Diperbarui: 19 April 2024   23:41 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikarenakan ketersediaan oksigen yang makin menipis, akhirnya kapal selam B-59 harus naik ke permukaan dan langsung dihadang oleh armada angkatan laut Amerika Serikat. Sesuai dengan perkiraan Arkhipov, tidak ada serangan yang dilakukan oleh armada Amerika Serikat sehingga kapal selam B-59 milik Uni Soviet berhasil
mengontak Moskow dan kembali ke pangkalan dengan selamat.

Penyelesaian konflik

Setibanya di Moskow, Arkhipov justru menjadi sasaran amarah Andrei Grechko (Panglima Pakta Warsawa) karena tindakannya yang menolak untuk meluncurkan torpedo nuklir. Grechko menilai bahwa Arkhipov adalah seorang pengecut dan membuat malu nama besar Uni Soviet atas sikap penolakannya.

Setelah serangkaian peristiwa menegangkan, Uni Soviet dan Amerika Serikat kemudian membuat perjanjian diplomatis yang berisi permintaan Nikita Khrushchev (Presiden Uni Soviet) agar Amerika Serikat tidak menginvasi Kuba jika ingin Uni Soviet mencabut seluruh rudalnya dari Kuba, selain itu Khrushchev juga meminta agar Amerika Serikat juga menarik seluruh rudal mereka dari Turki.

Sebenarnya John F. Kennedy hanya menyetujui permintaan pertama dari Khrushchev tanpa memedulikan permintaan kedua, namun secara diam-diam pihak Amerika Serikat melalui Robert F. Kennedy (Jaksa Agung Amerika Serikat)  menyetujui permintaan kedua dengan mengirim tanda persetujuan secara diam-diam kepada Anatoly Dobrynin (Duta Besar Uni Soviet) di Washington D.C. Setelah 2 minggu yang penuh dengan ketegangan antara kedua negara adidaya, krisis rudal Kuba resmi berakhir pada tanggal 28 Oktober 1962.

Akhir Kisah Perjalanan Vasili Arkhipov

Setelah berakhirnya peristiwa krisis rudal Kuba, Arkhipov tetap melanjutkan karirnya di angkatan laut Uni Soviet dengan pangkat terakhir yaitu sebagai Laksamana Madya. Arkhipov memutuskan untuk pensiun dari dunia militer pada tahun 1981 dan meninggal dunia pada 19 Agustus 1998 di usia 72 tahun.

Mungkin bagi sebagian publik Uni Soviet pada masa itu Arkhipov merupakan seorang perwira pengecut, namun berkat keputusannya tersebut maka perang nuklir dapat dihindari sehingga umat manusia dapat memiliki masa depan yang damai hingga saat ini. Menariknya, pihak Amerika Serikat baru mengetahui bahwa kapal selam yang mereka hadapi memiliki torpedo nuklir pada tahun 2001 saat salah satu kru kapal selam B-59 bernama Vadim Pavlovich Orlov bercerita dalam sebuah reuni militer di Michigan, Amerika Serikat

Dalam sebuah interview di tahun 1949, Albert Einstein pernah berkata bahwa ia tidak tahu senjata apa yang akan digunakan pada perang dunia ketiga, tetapi dalam perang dunia keempat senjata yang digunakan adalah tongkat dan batu. Melalui perkataan tersebut Einstein ingin menyampaikan bahwa jika saja perang dunia ketiga benar terjadi maka senjata yang digunakan akan menimbulkan dampak kehancuran luar biasa di muka bumi. Oleh karena itu kita patut bersyukur hingga hari ini masih dapat menghirup udara kebebasan dan kedamaian serta berharap seluruh konflik peperangan yang terjadi bisa segera mereda.

Muhamad Zidan Pahlevi. Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta angkatan 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun