Kita sama-sama tahu, adanya kurikulum berganti begitu cepat. Mungkin saat ini anda salah satu praktisi atau pengamat yang turut merasakannya, di mana belum menguasai K13 tahu-tahu kurikulum ini hendak diganti. Perubahaan yang terlalu cepat, sementara dipelosok negeri masih banyak guru-guru yang kerpotan meyadarkan segenap keluarga siswa, jikalau pendidikan adalah modal utama dalam menggenapi kehidupan manusia. Kepentingan setiap penguasa selalu berbeda-beda, begtu pula cara berfikirnya.Â
Dalam waktu-waktu yang tidak pernah kita ketahui, kurikulum merupakan sebuah bentuk yang kerap disalahkan oleh sebagian orang. Padahal mereka menyalahkan sesuatu yang mereka percaya sebelumnya. Dan kejelimetan lain, yang seolah-olah memberikan titik berat bahwa ada yang tidak beres dengan kurikulumnya. Bukan kepada manusianya.Â
Di era ini, kita sering mendengar frasa "Merdeka Belajar" yang padahal ucapan itu tidaklah baru. Telah disebutkan oleh orang terdahulu, sejak zaman Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah upacaya kita untuk memberantas kebodohkan dan menjauhkan diri dari jurang pejajahan, dan hidup merdeka dengan pemikiran serta perbuatan yang berkarakter Pancasila.Â
Apapun permasalahnya, saat ini guru mungkin menghadapi begitu banyak pekerjaan tambahan yang entah bagaimana mereka hadir. Sementara sekolah pun harus terus membesarkan nama baiknya, sehingga memunculkan tekanan dari sana-sini. Tugas guru yang utama adalah mengajar, namun di dalam rungan sana ada banyak pekerjaan selain itu di meja kantornya. Apa boleh buat, tidak ada yang lain untuk dikerjakan dengan sepenuh hati.