Mohon tunggu...
Muhamad Tito Nurseptiadi
Muhamad Tito Nurseptiadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati

Menyanyi, Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MAKANAN HALAL DAN HARAM MENURUT HADIST

7 Januari 2024   14:17 Diperbarui: 11 Januari 2024   14:58 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui"(QS.Al-Baqarah_188).

Dalam pembahasan makanan haram ini mencangkup terhadap dua hal. Pertama, makanan yang secara dzatiyah itu memang jelas diharamkan dan haram untuk di konsumsi, seperti daging babi, bangkai hewan, dan sejenisnya. Kedua, makanan yang makanan yang secara dzatiyah dihalalkan oleh syara', namun hal ini disebabkan karena didapatkannya dengan cara yang haram, hal tersebut akan berubah menjadi haram, seperti daging ayam dari hasil curian, membeli makanan dengan uang yang haram, dan contoh-contoh lainnya. Dan dalam pembahasan ini jelas bahwa makanan yang haram dimana umat muslim mengkonsumsinya maka wajib baginya untuk menghindarinya.

* HADITS TENTANG MAKANAN HARAM

Hadits pertama adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, yang di dalamnya Nabi Muhammad SAW bersabda :

                               


"Wahai umat manusia, sesungguhnya Allah Ta'ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya: 'Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal salehlah.' Dan Dia berfirman: 'Wahai orang- orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian.' Kemudian beliau SAW menyebutkan ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: 'Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (dalam kondisi demikian) bagaimana doanya akan dikabulkan.'" (HR Muslim).

Hadits tersebut memberi penegasan bahwa Allah menyukai sesuatu yang baik (tayyib) dan halal sehingga setiap Muslim tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk tidak mengonsumsi sesuatu yang halal. Hal ini juga menjadi petunjuk bagi setiap Muslim bahwa dengan menaatinya, maka doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT itu terkabul.

MAKANAN HALAL DAN HARAM

Allah telah memberikan nikmat yang begitu banyak, salah satu diantaranya adalah makanan yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, kita harus selalu bersyukur kepada Allah dengan cara memilih makanan yang diperileh oleh Allah untuk dikonsumsi sehari --hari seperti makanan yang dihalalkan oleh Allah sebahaimana firman-nya dalam alquran surah Al-maidah ayat-88:

                                                                                                                                                                                                       

"Makanlah apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu beriman."

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada hamba-nya agar mereka makan rejeki yang halal dan baik, yang telah dikaruniakan-nya kepada mereka. "Halal" disini mengandung perngertian, halal bendanya dan halal cara memperolehnya. Sedangkan "baik" adalah dari segi kemanfaatannya, yaitu yang mengandung manfaat dan maslahat bagi tubuh, mengandung gizi, vitamin, dam semacamnya. Makanan tidak baik, selain tidak mengandung gizi, juga jika dikonsumsi akan merusak kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun