Pembelajaran materi sesorah mengalami kendala di kelas XI. MIPA 2 SMA N 1 Gringsing. Hal ini dikarenakan siswa memiliki kesulitan berbicara dengan bahasa Jawa ragam krama. Permasalahan siswa  di sebabkan siswa kurang tertarik pada pelajaran bahasa Jawa yang dianggap bahasanya sulit untuk dipahami dan dimengerti.Â
Sesorah dari bentuk kebahasaan dianggap siswa, memiliki tingkat kerumitan yang sulit. Sehingga untuk memahami serta dalam mengaplikasikannya siswa di tuntut untuk mampu mengkomunikasikan sesorah dengan baik.Â
Dasar dalam penulisan sesorah adalah kemampuan siswa dalam mengolah unggah-ungguh basa, hal inilah yang menjadikan siswa harus memahami dan mengetahui tata cara menggunakan unggah-ungguhing basa secara tepat. Â Komunikasi bahasa jawa krama inggil dalam kesehari-harianyanya juga harus perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan literasi siswa terhadap bahasa Jawa ragam Krama kurang maksimal.Â
Menurut Jatirahayu, (2010: 55) "Sesorah ing basa Indonesia diarani pidato, yaiku medharake gagasan kanthi lisan ing sangarepe wong akeh. Sesorah uga diarani medharsabda, medhar tegese ngandharake, sabda tegese omongan". Artinya sesorah dalam bahasa indonesia disebut juga pidato, yaitu mengemukakan gagasan dengan lisan di depan orang banyak. Sesorah juga dapat disebut medharsabda, medhar artinya menjelaskan, sabda artinya ucapan.
Pembelajaran sesorah dari segi kebahasaan diambil dari bahasa ragam krama. Â Kesulitan siswa mengadopsi bahasa Jawa dalam kesehariannya dikarenakan ragamnya yang berbeda-beda.Â
Siswa cenderung menyukai bahasa korea, bahasa Jepang dan bahasa Asing lainnya yang dianggap lebih keren atau sering disebut bahasa gaul anak muda jaman sekarang. Â
Siswa sekarang jarang sekali menggunakan bahasa jawa ragam krama, sehingga ketika berhadapan dengan materi sesorah siswa kesulitan dalam pelafalannya apalagi menghafalkan, pengucapannya serta intonasinya. Siswa cenderung tidak percaya diri, takut dan grogi ketika menyampaikan sesorah didepan temannya ketika tampil presentasi.Â
Mereka lebih senang menggunakan bahasa jawa ragam ngoko ketimbang menggunakan krama. Bahasa yang digunakan siswa sekarang sudah banyak melupakan bahasa Jawa ragam krama sebagai sarana komunikasi dilingkungannya.
Menurut Winarti, (2010: 1) ada beberapa tujuan sesorah, diantaranya : 1) memberikan informasi yaitu memberikan pengetahuan tentang sesuatu hal. 2) ajakan yaitu berusaha meyakinkan dan mengajak audience untuk melakukan sesuatu hal 3) menghibur yaitu tujuannya untuk memberikan hiburan kepada orang lain yang mendengarkan 4) mendidik yaitu merupakan usaha untuk meningkatkan pengetahuan orang lain kaitannya dengan pendidikan
Untuk memecahkan masalah tersebut guru berupaya menggunakan strategi pembelajaran menggunakan media Audio Visual, dengan memanfaatan sumber media belajar. Pemanfaatan you tube, radio, televise, VCD serta Radio sebagai sarana pembelajaran dalam mengatasi kesulitan belajar sesorah, akan memberikan kemudahan-kemudahan siswa dalam mereduksi sumber belajar mengaplikasikannya dalam pembelajaran materi sesorah.
Menurut Wina Sanjaya (2014:118) media audio visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
Menurut Hamalik (1986: 30) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa sehingga akan memberikan pengalaman yang menyeluruh.
Dengan menggunakan media Audio Visual tersebut siswa akan mampu menyajikan sesorah dengan baik. Hal ini diawali  penyesuaikan kalimat, pilihan diksi, lalu pengucapan kalimat sesuai dengan intonasi.Â
Pemanfaatan media pembelajaran di kelas XI. MIPA.2 SMA N 1 Gringsing memberikan dampak significant dalam mengubah sudut pandang siswa yang dulunya kesulitan dalam menyampaikan gagasan, ide serta pendapat, akhirnya mampu untuk merubah gaya pola pikir siswa tersebut.Â
Pemanfaatan media Audio Visual terhadap pembelajaran sesorah  akan mensinergikan proses pembelajaran dikelas dapat berjalan antara guru dan siswa. Untuk mampu melakukan sesorah yang baik maka proses penggunakan bahasa Jawa ragam Krama  harus terus dilatih. Â
Serta diadakan ajang kompetisi disekolah sehingga akan mampu mendorong siswa untuk terus belajar dan mengembangkan potensi siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa di sekolah.Â
Kemampuan siswa yang di tumpang ketepatan strategi pembelajaran yang baik maka akan memberikan warna baru. Khususnya dalam mendalami materi sesorah, untuk mengingat, mengasosiasi serta mengkomunikasikan pembelajaran.Â
Sehingga pembelajaran akan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan  bagi siswa dalam menerima materi sesorah  dan tujuan pembelajaran akan bisa dicapai sesuai dengan rencana program pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H