Mohon tunggu...
MUHAMAD SHAUFIL HAKIM
MUHAMAD SHAUFIL HAKIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Mataram

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Melihat Indonesia di Tambora" KKN Tematik-PMD UNRAM_DP1 Desa Tambor

17 Agustus 2023   16:26 Diperbarui: 17 Agustus 2023   16:41 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MELIHAT INDONESIA DI TAMBORA

Indonesia merupakan daerah beriklim tropis, dengan suhu yang cukup tinggi sepanjang tahun sebesar 28-300C dan kelembaban relatif udara yang tinggi sehingga menjadikan wilayah Indonesia sebagai kawasan yang memiliki keragaman jenis tumbuhan. Hewan yang berlimpah (Arifin. 2009) Selain itu Indonesia memiliki kekayaan dan keindahan alam yang berpotensi untuk kegiatan pariwisata khususnya kegiatan wisata alam. Industri pariwisata merupakan salah satu sarana yang tepat dalam meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat baik lokal maupun global dan sektor ini merupakan sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dibandingkan sektor ekonomi lainnya (Sandi. 2013).

Nusa Tenggara Barat terdiri dari dua pulau besar yaitu, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, serta beberapa pulau kecil di sekitarnya. Pulau-Pulau kecil di Pulau Lombok disebut Gili, antara lain, Gili air, Gili Meno, Gili Trawangan, Gili Tangkonk, Gili Nangu, Gili Gde. Pulau-Pulau kecil di Pulau Sumbawa tetap dinamakan "Pulau" antara lain Pulau Moyo, Pulau Bungin, Pulau Satonda, Pulau Panjang, Pulau Sangiang, dan Pulau Ular. Puncak tertinggi di Pulau Lombok adalah Puncak Gunung Rinjani 3726 Mdpl dan puncak tertinggi di Pulau Sumbawa adalah Gunung Tambora setinggi 2851 Mdpl. (Lalu Gita Ariadi, 2011) 

Kabupaten Dompu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggra Barat yang terletak di bagian tengah Pulau Sumbawa. Potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Dompu antara lain Pantai Lakey sebagai salah satu lokasi berslancar (surfing) terbaik di kancah dunia Internasional, Taman Nasional Gunung Tambora, Taman wisata Laut Pulau Satonda (danau air asin), Madaprama, Lepadi (Area pacuan kuda tradisional), Situs Nangasia Pantai Ria (Situs Nenek Moyang Masyarakat Dompu) dan situs Nanga Doro. (Arif mx, 2010).

Tambora di kenal dengan sejarah dengan letusan yang dahsyat pada tahun 1815 yang menukil banyak kenangan yang menjadikannya sejarah yang terpantau sampai saat ini. Wilayah tambora sampai dengan sekarang dari rentang waktu yang begitu lama sampai dengan tahun 2023 beraneka ragam keunikan yang tumbuh dan di hidupkan oleh masyarakat. Desa tambora salah satu wilayah yang di hidupkan oleh banyak kalangan dengan potensi alam yang melimpah. Sumber daya manusia yang hidup dalam wilayah desa tambora menjadi ikon desa yang merupakan bagian dari desa pariwisata nasional.

Melihat indonesia dari tambora karena di desa tambora penuh dengan kenuansaan indonesia sendiri, hal itu dapat di lihat oleh keindahan, suku, agama, ras dan budaya. Tidak hanya itu sumber daya alam yang di miliki oleh desa tambora di kenal melimpah serta potensi alam yang lain dapat di kembangkan. Desa tambora terdiri dari 6 dusun yang menggabarkan bentuk indonesia sebagai negara yang beragama di antaranya dusun pancasila 1, pancasila 2, garuda, sila dharma, bhineka dan dusun nusantara. Setiap dusun di isi dengan suku yang berbeda-beda hal itu di sebab kan asal muasa berdirinya desa tambora belum di ketahui pasti karena proses penduduk desa tersebut merupakan transmigran dari berbagai wilayah di Indonesia. 

Adapun pemilihan nama desa dan dusun ternyata memiliki sejarahnya sendiri. Hal itu di sematkan oleh gubernur NTB padan tahun 1980-an. Penamaan diberikan karena suku bangsa para penduduk desa yang beragam. Nama tersebut hingga saat ini masih disematkan pada desa. 

Tambora di hidupi oleh banyak suku dan budaya hal itu di lihat dari nama setiap dusun yang ada di wilayah tersebut dia antara suku yang menempati wilayah tersebut adalah dusun pancasila 1 dan 2 di tempati oleh 4 suku ( mbojo, timur, jawa dan sasak), dusun garuda ada 3 suku (timur, mbojo dan sasak), bhineka di tempati 2 suku (mbojo dan sasak), dusun sila dharma ada 3 suku (mbojo, timur dan sasak), dan dusun nusantaran di tempati oleh 2 suku (balik dan sasak). 

Bicara tentang tambora tentu menarik banyak perhatian pada ekosistem alam dan melimpahnya hasil alam baik terhadap pertania, perkebuna dan peternakan. Hal itu di tunjukan pada produksi pertanian yang selalu tumbuh dan berkembang dengan baik hal itu di sebabkan oleh suburnya tanah yang berada di tanah tambora tersebut. Kelipatan hasil ini yang membuat desa tambora atau sekitar wilayah tersebut menghasilkan pendapatan yang fantastis jika di bandingkan dengan daerah-daerah lain yang berada di NTB.

Tambora di hidupi banyak tumbuhan dan tanaman yang beragama karena hasil dari sejarah penjajahan belanda pada masanya salah satunya adalah tanaman kopi. Tambora memiliki luas lahan kop 422.40 Ha, jagun 986 Ha, jambu mente 180.01 Ha, kakao 41.04 Ha, dan porang 10 Ha, sehingga desa tambora di kenal sebagai jantungnya dompu dalam hal penghasil pertanian terbesar. Dalam satu kali kesempatan bapak sharoni (kepala dinas pertanian dompu) mengatakan "tambora semestinya bisa menjadi wilayah kabupaten sendiri sebab wilayah dan penghasil petanian , perkebunan dan peternakan yang besar". 

Indonesia melahirkan tambora sebagai tempelan dan sisipan dari indonesia sendiri, keragama yang terwarnai di tambora khususnya di desa tambora satu-satu nya yang menarik sebab di dukung oleh aktivitas masyarakat di dalam nya serta alam tambora menjadi wisata dan ikon dalam poros dunia. 

Tidak hanya itu tambora juga memiliki potensi alam yang lain terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat seperti sarang wale dan kayu. Hal itu di tunjukan oleh bangunan-bangunan sarang burung wale yang mulai terlihat banyak di jumpai di tengah-tengah masyarakat. Alasan terbangunnya ide tersebut di sebabkan permintaan sarang wale sebagai kebutuhan obat untuk di ekspor serta harga jual beli yang tinggi. Selaras dengan harga jual beli yang tinggi wale juga dapat di produksi dengan mudah di wilayah desa tambora.

Tambora kaya dengan semua hal, ini yang menunjukan eksis ke indonesiaan tambora sebagai sanjungan mata untuk dalam pencitraan sebagai desa yang kaya dengan sumber daya alam. Indonesia terlihat di satu kursus wilayah yang terletak jauh dari perkotaan, itu adalah tambora. Keunikan ini yang membawa tambora sebagai wujud permata dalam kekayaan nusantara, satu hal yang jauh lebih hebat jika di bandingkan dengan lokasi desa yang ada itu adalah keanekaragaman suku , ras dan budaya yan di dukung pula dengan sumber daya alam yang mmelimpah akan pertanian, perkebunan dan peternakan serta memiliki potensi yang layak untuk di sandingkan sebagai wujud dari indonesia sendiri.

REDAKSI/PENULIS : FIRHAT RAMADHAN 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun