Ekonomi berarti sebuah ilmu sosial yang obyeknya ialah sumber yang langka, terbatas di satu pihak, dan keinginan atau kebutuhan yang tidak terbatas di pihak lain.Â
Ilmu ekonomi terbagi menjadi dua. Pertama, ekonomi positif dan teori ekonomi. Kedua, ekonomi normatif atau terapan teori ekonomi dalam masyarakat tertentu. Etika ekonomi dan bisnis masuk ke dalam etika profesi, sebab secara subtansial antara bisnis dan profesi dibedakan.Â
Etika bisnis memusatkan perhatian pada pencapaian keuntungan finansial, sedangkan profesi lebih memusatkan kegiatannya pada pelayanan. Dalam berbisnis mempunyai etika. Etika dalam bisnis Islam menyangkut hal hal yang boleh dan tidak boleh, yang baik dan tidak baik dilakukan dalam berbisnis, yang bersifat normatif.
Etika bisnis dalam perspektif Islam adalah penerapan prinsip-prinsip ajaran Islam yang bersumber pada al Quran dan Sunnah nabi dalam dunia bisnis. Tuntunan al Quran dalam berbisnis dapat ditemukan dalam prinsip-prinsip umum yang memuat nilai-nilai dasar yang dalam aktualisasinya disesuaikan dengan perkembangan zaman, dengan mempertimbangkan ruang dan waktu (Hadimulyo, 1997:3).
Etika ekonomi dan bisnis Islam adalah etika khusus atau etika terapan yang terkait dengan penerapan prinsip-prinsip islam dalam masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah pengaturan sumber-sumber yang langka dan pemenuhan kebutuhan manusia serta yang terkait dengan masalah perhubungan dengan usaha, perdagangan, dan perusahaan.
Perusahaan adalah kegiatan (pekerjaan dan sebagainya) yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan (dengan menghasilkan sesuatu, mengolah atau membuat barang-barang berdagang, memberikan jasa, dan sebagainya). Perusahaan juga berarti organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi atau usaha.
Etika yang terkait dengan orang yang membuka dan mengelola perusahaan, menurut Hamka adalah; Ia mempunyai ilmu yang terkait dengan perusahaan yang akan didirikannya, Orang yang membuka perusahaan seharusnya percaya pada diri sendiri. Karena percaya pada diri sendiri adalah pokok kesuksesan, Ia mempunyai kemauan yang kuat, Mampu mengatur waktu atau tempo dalam merencanakan kerja, Selalu memikirkan perusahaannya agar maju, serta mampu mengembangkannya, bersikap jujur dan amanat, Mampu menjaga kualitas produknya, Mampu mengetahuai kemauan orang banyak, Menyediakan alokasi dana untuk kepentingan advertensi dan promosi, Pandai meladeni para pelanggan.
Inti dari sesuatu yang menentukan keberhasilan dalam membuka perusahaan adalah bagaimana mengatur perusahaan itu dengan baik dan benar.
Pedagang adalah orang yang melakukan pekerjaan menjual dan membeli barang dalam rangka mencari keuntungan. Pedagang sebagai profesi sangatlah terpuji dalam Islam, sebab Nabi Muhammad adalah seorang pedagang.Hamka menyampaikan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pedagang antara lain: 1) Pedagang tidak bolek berspekulasi, dimaksudkan sebagai menimbun harta kemudia ketika harga naik maka baju dijual. 2) Tidak boleh menggunakan uang palsu, karena merugikan orang lain dan pemerintah. 3) Tidak memuji barang secara berlebih-lebihan. 4) Memberitahu apa adanya terhadap barang dagangannya, termasuk ada cacat dalam barang dagangannya. 5) Tidak menimbang, menaksir, mengukur, menggantang dengan curang. Menjelaskan harga pasar.