Dengan menghilangkan perantara seperti bank atau lembaga keuangan lainnya, blockchain dapat mengurangi biaya transaksi secara signifikan. Sebagai contoh, dalam transaksi keuangan tradisional, setiap transfer uang internasional memerlukan konfirmasi dari beberapa bank, yang sering kali membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Blockchain, di sisi lain, memungkinkan transaksi langsung antar pihak dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Menurut World Economic Forum, blockchain memiliki potensi untuk mengurangi biaya transaksi global sebesar $15-20 miliar per tahun pada tahun 2022 .
5. Studi Kasus: Efisiensi Operasional
Penggunaan blockchain dalam bisnis telah terbukti meningkatkan efisiensi operasional. Dengan mengotomatiskan proses, mengurangi kesalahan manusia, dan mempercepat penyelesaian transaksi, blockchain dapat membantu perusahaan beroperasi lebih efisien. Sebagai contoh, IBM menggunakan blockchain untuk melacak pengiriman dalam rantai pasok mereka, yang telah mengurangi waktu pengiriman dan meningkatkan keakuratan pelacakan.
6. Transformasi Industri Keuangan
Industri keuangan adalah salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh blockchain. Teknologi ini telah mengubah cara pembayaran internasional, manajemen aset digital, dan audit transaksi dilakukan. Dengan blockchain, transaksi internasional dapat diselesaikan dalam hitungan menit, bukan hari, dan biaya transaksi dapat ditekan. Selain itu, manajemen aset digital menjadi lebih aman dan transparan, sementara proses audit menjadi lebih efisien dan dapat diandalkan.
7. Manajemen Rantai Pasok
Blockchain digunakan dalam manajemen rantai pasok untuk meningkatkan transparansi, pelacakan produk, dan manajemen risiko. Dengan blockchain, setiap langkah dalam rantai pasok dapat dilacak secara real-time, dari produksi hingga pengiriman akhir. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat mengidentifikasi dan mengatasi masalah dalam rantai pasok.
8. Smart Contracts
Smart contracts adalah kontrak digital yang dieksekusi secara otomatis berdasarkan kondisi yang diprogramkan. Teknologi ini memungkinkan eksekusi kontrak tanpa perlu intervensi pihak ketiga, mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi. Smart contracts digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari keuangan hingga real estate, untuk memastikan kepatuhan dan efisiensi.
9. Tantangan Adopsi Blockchain