Mohon tunggu...
Muhamad Ridwan
Muhamad Ridwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 teknik sipil di Universitas Muhammadiyah Mataram semester 7

Saya memiliki Hobi menikmati gunung dan tidak suka keramaian. Saya benci keributan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senyap Derita di Negeri Beton

3 Februari 2024   22:26 Diperbarui: 3 Februari 2024   23:06 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersesat di pusaran kemiskinan,

Mereka tetap berdiri, meski tak terlihat.

Beton mewah bertinggi, tak menyadari,

Bahwa kehidupan nyata adalah di bawah sana.

Seorang Anak, dalam ironi menyelamatkan,

Kehidupan glamor yang tak pernah bertanya.

Gelak tawa surga kota yang kian tinggi,

Sementara mereka di tanah lupa.

Harta bersinar, namun hati terkubur,

Di antara puing mimpi yang tak terdengar.

Mereka, berdendang dengan lirih,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun