Mohon tunggu...
muhamadramdani dani
muhamadramdani dani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

bermain sepak nola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Dakwah pandangan islam Dalam Menyikapi Komunikasi Digital

8 Januari 2025   18:14 Diperbarui: 8 Januari 2025   18:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 ABSTRAK

berkembang saat ini. Berbagai dampak yang ditimbulkan baik positif dan negatif dari perkembangan komunikasi digital terutama sosial media menjadi perhatian dalam agama Islam. Dalam tulisan, dijelaskan pandangan Islam mengenai kedua dampak perkembangan komunikasi digital. Pandangan Islam mengenai dampak positif dan negatif komunikasi digital di jabarkan dengan prinsip-prinsip komnikasi Islam.   

Kata kunci 

    - Prinsip-prinsip komunikasi dari Al-Qur'an                  

    - Qaulan Marufa- Komunikasi Massal                                        

   - Qaulan Layyina- Media Sosial                                                         

   - Qaulan Maysura- Etika Komunikasi Islam                                    

   - Qaulan Sadida- Qaulan Baligha                                                     

   - Akhlak

Latar Belakang
Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi menjadi alat yang efektif dalam menjalin hubungan sesama manusia baik hubungan persaudaraan, ekonomi, dan juga upaya dalam menyebarluaskan informasi dan promosi sebuah produk barang maupun jasa. Komunikasi yang menjadi kebutuhan manusia saat ini semakin berkembang dan dapat menjangkau banyak khalayak dengan bantuan teknologi. Teknologi menjadikan komunikasi semakin cepat, menarik, dan mudah di akses oleh banyak orang terlebih dengan teknologi digital saat ini. Komunikasi digital sangat membantu aktivitas manusia saat ini dalam melancarkan hubungan dan khususnya promosi bisnis atau usaha 

karena konten dapat di personalisasi sesuai keinginan pemilik usaha dalam mendapatkan perhatian publik lewat kata-kata dan gambar yang di buat. Komunikasi digital terlihat memiliki banyak dampak positif bagi kehidupan manusia. Namun, komunikasi digital saat ini tetap menimbulkan dampak negatif seperti bullying, hatespeech, rasisme, dan penyebaran konten tak pantas yang menjadi lebih mudah di akses.

Sehingga, berkembangnya teknologi komunikasi digital juga menjadi perhatian dalam aspek penilaian agama Islam tentang berkembangnya komunikasi digital, dan penggunaannya dalam kehidupan beragama. Komunikasi sendiri sebenarnya perilaku manusia yang diatur dalam etika agama Islam. Etika komunikasi sangat mendapat perhatian penting dalam Islam karena etika komunikasi merupakan kerangka pembentukan peradaban dan pembangunan manusia. Etika komunikasi dalam Islam menyangkut mengenai akhlak dan moralitas yang bersumber dari banyak ayat Al-Qur'an maupun Hadits. Melihat terdapat dua dampak positif dan negatif dari komunikasi digital saat ini menjadi sebuah tantangan besar dalam

mengedukasi

masyarakat

mengenai

komunikasi

digital.

Sehingga

sudah

seharusnya dalam kita menggunakan media komunikasi berbasis digital seperti media sosial atau pun membuat konten menggunakan prinsip yang berdasarkan pada Al-Qur'an dan Hadits agar komunikasi yang di sampaikan bermanfaat serta berdampak kepada masyarakat.

 Pembahasan
Komunikasi digital saat ini telah merambah ke banyak sektor kehidupan manusia mulai dari sarana komunkasi jarak jauh yang lebih cepat dengan tampilan live face to face interaction, sarana layanan informasi masyarakat, sarana pertemuan daring perusahaan, sarana promosi bisnis atau layanan dengan konten video yang menarik dan cepat serta mudah di akses, sarana membentuk komunitas masyarakat dengan media sosial, dan beragam kebutuhan lainnya. Menurut laporan We Are Social pada Januari 2022, sebanyak 191 juta orang di Indonesia merupakan pengguna aktif media sosial. Media sosial yang menjadi tombak

utama komunikasi digital saat ini berperan penting dalam membentuk peradaban berkomunikasi, berpakaian, dan gaya hidup dipengaruhi oleh konten-konten komunikasi digital yang ada dalam media khususnya media sosial.

Namun, akhir-akhir ini konten media sosial menjadi kurang mendidik dan mengarahkan gaya hidup masyarakat ke arah hedonisme, materialisme, dan individualisme. Tak jarang konten-konten negatif seperti pornografi, kekerasan verbal, kriminalisme, dan sebagainya yang memengaruhi sikap masyarakat terutama generasi muda. Meskipun tak dipungkiri komunikasi digital lewat media sosial sangat membantu masyarakat dalam mencari informasi, dan promosi bisnis mereka.

Mengetahui adanya potensi dampak negatif dalam perkembangan komunikasi digital maka, dalam melakukan komunikasi sendiri terdapat etika atau tata cara berkomunikasi yang sesuai dengan standar nilai moral atau akhlak dalam menilai benar atau salah perilaku individu atau kelompok berdasarkan pada norma dan cara pandang yang ada dalam Islam. Melihat fenomena maraknya komunikasi digital terutama media sosial, Islam sendiri menyikapi komunikasi digital dalam beberapa aspek. Aspek tersebut meliputi kebermanfaatan atau faedah yang di dapat atau mudharat atau bahaya yang di terima. Komunikasi digital tak dapat di pungkiri kebermanfaatan atau faedahnya dalam dunia Islam. Komunikasi digital dapat membantu para santri, pelajar, pengajar dan akademisi, hingga masyarakat luas dalam mengakses informasi dan syariat Islam dalam banyak laman website atau akun-akun dakwah di media sosial. Selain itu, di media sosial dapat menjadi media diskusi, bertanya, dan berbagi ilmu agama antar sesama yang hingga saat ini sangat berguna dalam memberikan pemahaman agama kepada masyarakat. Jaringan yang luas dari pengguna sosial dapat menjangkau berbagai kalangan terutama anak muda yang saat ini mulai menurun kualitas moralitasnya. Dalam berbagai bentuk baik verbal, gambar yang berisi reminder dakwah, video dakwah para tokoh agama, hingga video animasi atau kartun yang menyebarkan nilai-nilai 

Islam seperti "Nusa" dan berbagai animasi dakwah lain. Dengan begitu pemahaman syariat masyarakat terutama generasi muda di harapkan membaik dan memperbaiki kehidupan sosial masyarakat.

Adapun dampak negatif komunikasi digital seperti penyebaran konten hoaks, pornografi, kekerasan fisik dan verbal, hedonisme, liberalisme, sekularisme dan

sebagainya maka, Islam

sebagai

agama

Rahmatan Lil Alamin memberikan

solusi dalam segala aspek kehidupan, khususnya etika berkomunikasi yang

baik

agar

segala

aktivitas

komunikasi

dapat tercapainya

tujuan

dalam

kemaslahatan bersama, sehingga mampu terhindar dari segala tindakan                                                                                                         amoral dalam berkomunikasi. Islam memerintahkan kita untuk memilah milih informasi yang masuk atau kita terima. Termasuk Tabayyun dalam mendapat informasi yang berpotensi hoaks atau informasi palsu yang menyesatkan. Sebagai muslim, kita di perintahkan untuk berkata yang baik atau diam. Sesuai sabda Nabi Salallahu A'laihi Wasallam ,dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam." (Muttafaq 'alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47).

Dalam

etika

komunikasi

digital

baik

pengguna

maupun

pembaca

harus

mengedepankan moral dan memikirkan dampak yang ditimbulkan. Sehingga Islam memiliki solusi tersebut dengan prinsip etika komunikasi dalam konteks menghadapi komunikasi digital. Prinsip yang pertama, yakni qaulan baligha. Qaulan baligha adalah perkataan yang keluar menuju penerima membekas di jiwa atau hati mereka. Sebagaimana dalam QS Surah An-Nisaa:63 yang berbunyi,"Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha --perkataan yang berbekas pada jiwa mereka." (QS An-Nissa :63). Sehingga dalam konteks membuat konten digital, perlu memikirkan dampak yang akan terjadi di masyarakat sehingga nantinya konten tersebut dapat diterima dan bermanfaat untuk masyarakat.

Prinsip lain ada qaulan karima atau perkataan yang mulia dan qaulan layyina atau perkataan yang lemah lembut. Perkataan yang mulia ketika di baca dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama. Hal ini akan menimbulkan kesan damai bagi masyarakat dan dapat menentramkan kehidupan sosial masyarakat. Kemudian dalam membuat konten komunikasi digital dalam islam juga harus mengedepankan prinsip qaulan ma'ruf atau bermakna kata-kata yang baik. Dalam Islam, dilarang membuat konten dengan kata-kata kotor dan buruk karena setiap perbuatan kita akan di hisab oleh Allah Ta'ala.

Prinsip lain yang harus dikedepankan dalam membuat konten komunikasi digital adalah qaulan maysura atau perkataan yang jelas/mudah dan qaulan sadida atau perkataan yang benar. Dalam kaitannya konten komunikasi digital, konten yang mudah dipahami atau jelas akan memudahkan masyarakat dalam mencerna informasi yang mereka terima. Adapun perkataan yang benar disini bermakna konten yang jujur dan bukanlah suatu kebohongan atau hoaks. Islam melarang perbuatan dusta walaupun bertujuan untuk membuat sebuah candaan.

Sehingga menurut penilaian Islam sendiri, Komunikasi digital dengan segala bentuknya memiliki dapat memiliki dampak positif selagi dimanfaatkan untuk kemashlahatan umat dan masyarakat secara umum. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan, Islam mengajarkan kita untuk menyikapi nya dengan memilah milih informasi tersebut serta menjauhkan kita dari konten-konten negatif yang beredar. Dengan menjaga diri kita dari konten negatif tersebut, kita dapat terlindung dari dosa dan kemaksiatan yang dilarang oleh Allah Ta'ala.

Kesimpulan
Komunikasi digital di tengah peningkatan teknologi sangat berguna bagi manusia terutama untuk kebutuhan hubungan kekeluargaan, kebutuhan bisnis, komunitas masyarakat, hingga promosi sebuah produk barang maupun jasa. Meskipun 

terdapat manfaat positif yang sangat besar dari komunikasi digital, dampak negatif tetap ada seperti penyebaran berita bohong, pornografi, kriminalisme, liberalisme, sekularisme, dan hedonisme.

Dampak positif dan negatif dari komunikasi digital yang ada saat ini Islam menilainya dengan bijak. Islam menilai dampak positif dari komunikasi digital dapat membantu kemashlahatan umat dan masyarakat secara umum. Adapaun dampak negatif yang di timbulkan dari meningkatnya komunikasi digital, Islam menyarankan kita untuk memilah milih konten yang akan kita terima dan konsumsi termasuk membuat konten yang baik serta bermanfaat bagi umat dan masyarakat umum. Sehingga kita terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat yang di larang dalam syariat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun