baik
pengguna
maupun
pembaca
harus
mengedepankan moral dan memikirkan dampak yang ditimbulkan. Sehingga Islam memiliki solusi tersebut dengan prinsip etika komunikasi dalam konteks menghadapi komunikasi digital. Prinsip yang pertama, yakni qaulan baligha. Qaulan baligha adalah perkataan yang keluar menuju penerima membekas di jiwa atau hati mereka. Sebagaimana dalam QS Surah An-Nisaa:63 yang berbunyi,"Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha --perkataan yang berbekas pada jiwa mereka." (QS An-Nissa :63). Sehingga dalam konteks membuat konten digital, perlu memikirkan dampak yang akan terjadi di masyarakat sehingga nantinya konten tersebut dapat diterima dan bermanfaat untuk masyarakat.
Prinsip lain ada qaulan karima atau perkataan yang mulia dan qaulan layyina atau perkataan yang lemah lembut. Perkataan yang mulia ketika di baca dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama. Hal ini akan menimbulkan kesan damai bagi masyarakat dan dapat menentramkan kehidupan sosial masyarakat. Kemudian dalam membuat konten komunikasi digital dalam islam juga harus mengedepankan prinsip qaulan ma'ruf atau bermakna kata-kata yang baik. Dalam Islam, dilarang membuat konten dengan kata-kata kotor dan buruk karena setiap perbuatan kita akan di hisab oleh Allah Ta'ala.
Prinsip lain yang harus dikedepankan dalam membuat konten komunikasi digital adalah qaulan maysura atau perkataan yang jelas/mudah dan qaulan sadida atau perkataan yang benar. Dalam kaitannya konten komunikasi digital, konten yang mudah dipahami atau jelas akan memudahkan masyarakat dalam mencerna informasi yang mereka terima. Adapun perkataan yang benar disini bermakna konten yang jujur dan bukanlah suatu kebohongan atau hoaks. Islam melarang perbuatan dusta walaupun bertujuan untuk membuat sebuah candaan.
Sehingga menurut penilaian Islam sendiri, Komunikasi digital dengan segala bentuknya memiliki dapat memiliki dampak positif selagi dimanfaatkan untuk kemashlahatan umat dan masyarakat secara umum. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan, Islam mengajarkan kita untuk menyikapi nya dengan memilah milih informasi tersebut serta menjauhkan kita dari konten-konten negatif yang beredar. Dengan menjaga diri kita dari konten negatif tersebut, kita dapat terlindung dari dosa dan kemaksiatan yang dilarang oleh Allah Ta'ala.
Kesimpulan
Komunikasi digital di tengah peningkatan teknologi sangat berguna bagi manusia terutama untuk kebutuhan hubungan kekeluargaan, kebutuhan bisnis, komunitas masyarakat, hingga promosi sebuah produk barang maupun jasa. MeskipunÂ
terdapat manfaat positif yang sangat besar dari komunikasi digital, dampak negatif tetap ada seperti penyebaran berita bohong, pornografi, kriminalisme, liberalisme, sekularisme, dan hedonisme.