Mohon tunggu...
muhamad rajif
muhamad rajif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wirausaha

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manajemen Risiko

25 Juni 2024   20:24 Diperbarui: 25 Juni 2024   20:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bank Syariah Indonesia

1. Identifikas Risiko

Identifikas resiko menghambat proses dan berbagai jenis risiko yang dapat mempengaruhi operasional bank, di Bank Syariah Indonesia yang perlu di identifikas risiko nya yaitu:

- Risiko pembiayaan

- Risiko Pasar

- Risiko operasional

- Risiko kepatuhan.

Conton: Bank Syariah Indonesia mengentifikasi dalam pembiayaan murabahah (Jual beli dengan Margin keuntungan) dimana nasabah mungkin gagal membayar cicilan tepat waktu,

2. Penilaian dan evaluasi risiko

Penilaian risiko melibatkan seberapa besar dampak dan kemungkina risiko yang terjadi. Evaluas risiko membantu menentukan prioritas dalam penanganan risiko. 

Contoh: Bank Syariah Indonesia Menggunakan metode scoring untuk menilai risiko kredit dan nasabah baru berdasarkan riwayat kredit dan kondisi keuangar Mereka.

3. Pengembangan Strategi mitigasi risiko

Bank Syariah Indonesia mengembangkan sistem informasi manajemen risiko. 

Contoh: Bank Syanah Indonesia mempertimbangkan kebutuhan dan ketersediaan infrastruktur yang mendukung pengemba. ngan sistem informasi manajemen risiko. 

4. Implementasi Manajemen Risiko

Bank Syariah Indonesia mengembangkan kebijakan. manajemen risiko. 

Contoh: Bank Syariah Indonesia menyusun kebijakan Manajemen risiko yang berdasarkan prinsip-prinsip islam dan ketersediaan infrastruktur yang mendukung. 

5. Pemantauan dan Pengendalian Risiko

Bank Syariah Indonesia melakukan pemantauan dan Pengendalian risiko menggunakan komite pemantauan risiko (KPR).

 Contoh: KPR memiliki wewenang dan tanggung jawab memberikan rekomendasi kepada dewan komisaris dengan melakukan evaluasi terhadap kebijakan mariajemen risiko dan mengajukan Produk baru,

6. Komunikasi dan Pelaporan risiko

Bank Syariah Indonesia melakukan komunikasi dengan nasabah.

Contoh Bank Syariah Indonesia mengajak masyarakat untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan Siber yang dapat menimpa Siapa saja.

7. Kultur dan Kesadaran Risiko

Bank Syariah Indonesia menjaga stabilitas keuangan dan Operasional dengan prinsip Syariah.

Contoh kultur Bank Syariah indonesia terlibat dalam kegiatan Sosial dan pembangunan masyarakat seperti zakat, infaq, dan sedekah.

Contoh kesadarah, Bank Syariah Indonesia mengikuti pelatihan Manajemen risiko syariah.

8. Penggunaan Teknologi dalam Manajemen Risiko

Penggunaan teknologi dalam manajemen risiko dalam BSI melibatkan Penetapan rencana strategi IT.

Contoh: BSI menerapkan penetapan rencana Strategi IT yang searah dengan rencana strategis kegiatan Usaha bank.

9. Kepatuhan dan Regulasi.

Bank Syariah Indonesia untuk memastikan operasional day menjaga kestabilitasan pengelolaan dana wakaf. Contoh: Bank Syariah Indonesia menggunakan dana wakaf untuk proyek proyek sosial, Pendidikan, dan kemanusiaan.

10. Evaluasi dan Penyesuaian Proses Manajemen Risiko 

Bank Syariah Indonesia melakukan evaluas risiko.

 Contoh: BSI melakukan evaluasi risiko secara teratur untuk memantau dan mengukur risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun