Mohon tunggu...
Muhamad Rafli Pribadi
Muhamad Rafli Pribadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Mercubuana

NIM : 43223010022 Jurusan : Akuntansi Kampus : Universitas Mercu Buana Jakarta Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   15:43 Diperbarui: 28 November 2024   15:43 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram adalah pendekatan yang relevan untuk menghadapi berbagai tantangan moral, sosial, dan kepemimpinan di era modern. Dalam pencegahan korupsi, kebatinan ini memberikan landasan moral yang kuat melalui nilai-nilai pengendalian diri, kesederhanaan, dan keseimbangan batin.

Selain itu, kebatinan juga berperan dalam transformasi kepemimpinan diri. Dengan memahami nilai-nilai kebatinan, individu dapat menjadi pemimpin yang berintegritas, rendah hati, dan berorientasi pada pelayanan.

Relevansinya di era modern semakin nyata, mengingat tekanan materialisme dan ambisi duniawi yang terus meningkat. Kebatinan menawarkan cara untuk hidup dengan lebih damai, bermakna, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Dengan menginternalisasi ajaran ini, setiap individu dapat berkontribusi dalam membangun budaya yang lebih jujur, adil, dan berintegritas, dimulai dari dirinya sendiri.

Bagaimana Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Dapat Diterapkan dalam Pencegahan Korupsi dan Transformasi Kepemimpinan Diri?

Penerapan ajaran kebatinan Ki Ageng Suryomentaram membutuhkan langkah-langkah yang konkret dan berkesinambungan. Ajaran ini tidak hanya menjadi teori, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah korupsi dan mengembangkan kepemimpinan diri yang berintegritas. Berikut adalah uraian mendalam tentang bagaimana nilai-nilai kebatinan ini dapat diterapkan secara individu dan kolektif. 

Powerpoint Dokpri
Powerpoint Dokpri

1. Menginternalisasi Pengenalan Diri: Proses Transformasi Pribadi

a. Refleksi Diri yang Mendalam

Langkah pertama dalam penerapan kebatinan adalah melakukan refleksi mendalam terhadap diri sendiri. Ki Ageng menekankan pentingnya "ngudi kawruh pribadi", yaitu mengenali apa yang menjadi sumber kebahagiaan, ketidakpuasan, dan konflik dalam diri. 

Cara melakukannya:

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun