Mohon tunggu...
Muhamad Ali
Muhamad Ali Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hello there! I'm a passionate content creator, avid blogger, and video enthusiast based in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku "The Great Gatsby" karya F. Scott Fitzgerald

4 Agustus 2023   09:00 Diperbarui: 4 Agustus 2023   09:16 2262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku The Great Gatsby. Foto: www.ebay.com

"The Great Gatsby" adalah salah satu novel klasik terbaik dalam sastra Amerika yang ditulis oleh F. Scott Fitzgerald. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1925 dan sejak itu menjadi salah satu buku yang paling dicintai dan diteliti dalam sastra dunia. Novel ini menggambarkan gaya hidup mewah dan mencolok dari Zaman Jazz yang brilian, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema pedih seperti cinta, kerinduan, ambisi, dan dekadensi. Pada artikel kali ini, kita akan mengupas esensi dari "The Great Gatsby", menelaah unsur cerita, tokoh, dan pesan moral yang disampaikan oleh pengarang. 

Sinopsis

"The Great Gatsby" mengambil setting di Long Island, New York, pada tahun 1922, dan menceritakan kisah dari sudut pandang Nick Carraway, seorang penulis iklan yang baru saja pindah ke daerah tersebut. Nick menjalin persahabatan dengan tetangganya, seorang pria misterius bernama Jay Gatsby. Gatsby dikenal karena kemewahannya dan pesta megah yang sering diadakannya di rumahnya yang misterius.

Ketika merenungkan tentang kehidupan Gatsby, Nick menyadari bahwa Gatsby adalah seorang pria yang kaya raya dan memiliki segala sesuatu yang diinginkan orang, tetapi ia masih merasa kurang bahagia karena terus-menerus memikirkan masa lalunya. Gatsby memiliki sejarah cinta dengan seorang wanita bernama Daisy Buchanan, yang sekarang sudah menikah dengan seorang lelaki kaya bernama Tom Buchanan.

Gatsby sangat mencintai Daisy dan berusaha sekuat tenaga untuk merebut kembali hatinya. Dia menggunakan kekayaannya untuk menciptakan gaya hidup glamor dengan harapan Daisy akan tertarik kembali padanya. Namun, cintanya kepada Daisy seolah-olah menjadi semacam obsesi, dan Gatsby bahkan terlibat dalam kegiatan ilegal untuk memperoleh kekayaan yang dia yakini akan membuatnya layak untuk Daisy.

Perjalanan cinta Gatsby dengan Daisy berjalan rumit dan penuh intrik, melibatkan konflik dengan Tom dan pertarungan emosional yang menguras perasaan. Tanpa memberikan spoiler yang terlalu banyak, akhir cerita membawa pembaca kepada refleksi tentang ambisi, ketamakan, dan kesalahan dalam mengejar impian serta harga yang harus dibayar atasnya.

Karakter-karakter dalam "The Great Gatsby"

1. Jay Gatsby: Protagonis utama, pria misterius yang penuh ambisi dan kekayaan. Dia memiliki obsesi dengan mencari cinta kembali dari wanita yang dicintainya, Daisy Buchanan. Meskipun tampak glamor di permukaan, dia ternyata adalah sosok yang kesepian dan penuh kekhawatiran.

2. Daisy Buchanan: Wanita cantik dan kaya yang menikah dengan Tom Buchanan. Dia adalah sosok yang ambivalen, menunjukkan ketidakpuasan dengan kehidupannya yang sekarang, tetapi juga ragu-ragu untuk menghadapi perubahan.

3. Tom Buchanan: Suami Daisy dan seorang pria kaya yang angkuh. Ia terkenal karena perselingkuhannya dan sikap dominannya.

4. Nick Carraway: Narator dalam cerita ini, tetangga Gatsby yang menjadi saksi utama dari kehidupan penuh intrik di sekitarnya.

5. Jordan Baker: Teman dekat Daisy dan seorang atlet golf yang ambisius. Ia berhubungan dekat dengan Nick dan terlibat dalam berbagai situasi yang rumit.

Tema dan Pesan Moral

"The Great Gatsby" melampaui sekadar cerita romansa atau kehidupan mewah. Fitzgerald berhasil menghadirkan pesan-pesan moral dan sosial yang mendalam melalui karakter dan peristiwa dalam novel ini. Beberapa tema utama yang diangkat adalah:

1. Ambisi dan Kekayaan: Gatsby adalah simbol ambisi yang membara dan pengejaran kekayaan tanpa henti. Fitzgerald menunjukkan bahwa kekayaan tidak selalu memberikan kebahagiaan dan bahwa keinginan untuk memiliki lebih banyak seringkali mengarah pada dekadensi moral.

2. Korupsi dan Kemerosotan Moral: Cerita ini juga menggambarkan kemerosotan moral masyarakat di era Jazz Age. Karakter-karakternya terlibat dalam perilaku amoral, perselingkuhan, dan penipuan demi mencapai tujuan mereka.

3. Illusi dan Kehampaan: Gatsby hidup dalam ilusi bahwa dengan kekayaan dan glamor, ia dapat memperoleh kembali cinta dari masa lalunya, Daisy. Namun, ia akhirnya menyadari bahwa impian tersebut hanyalah ilusi belaka dan tidak dapat membawanya pada kebahagiaan yang sejati.

4. Ketidaktahuan Orang Kaya: Fitzgerald menyoroti kehidupan orang kaya dan penuh priviledge yang sering kali menjauhkan mereka dari realitas sosial yang sebenarnya. Mereka hidup dalam dunia yang terisolasi dan tidak menyadari akibat-akibat dari tindakan mereka pada orang lain.

Kesimpulan

"The Great Gatsby" adalah sebuah karya sastra abadi yang tidak hanya menghadirkan gambaran tentang kehidupan mewah di era Jazz Age, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenung tentang ambisi, obsesi, dan kehampaan. Dengan karakter-karakter yang kompleks dan pesan moral yang mendalam, Fitzgerald menciptakan sebuah novel yang akan selalu relevan di setiap generasi. Kehebatan cerita ini juga berada dalam gaya bahasa penulisnya yang indah dan penuh daya tarik. Semoga novel ini tetap dihargai dan dibaca oleh para generasi mendatang, agar pesan moral dan sosial yang diusungnya dapat terus menginspirasi dan memberikan pelajaran berharga bagi pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun