1. Ambisi dan Kekayaan: Gatsby adalah simbol ambisi yang membara dan pengejaran kekayaan tanpa henti. Fitzgerald menunjukkan bahwa kekayaan tidak selalu memberikan kebahagiaan dan bahwa keinginan untuk memiliki lebih banyak seringkali mengarah pada dekadensi moral.
2. Korupsi dan Kemerosotan Moral: Cerita ini juga menggambarkan kemerosotan moral masyarakat di era Jazz Age. Karakter-karakternya terlibat dalam perilaku amoral, perselingkuhan, dan penipuan demi mencapai tujuan mereka.
3. Illusi dan Kehampaan: Gatsby hidup dalam ilusi bahwa dengan kekayaan dan glamor, ia dapat memperoleh kembali cinta dari masa lalunya, Daisy. Namun, ia akhirnya menyadari bahwa impian tersebut hanyalah ilusi belaka dan tidak dapat membawanya pada kebahagiaan yang sejati.
4. Ketidaktahuan Orang Kaya: Fitzgerald menyoroti kehidupan orang kaya dan penuh priviledge yang sering kali menjauhkan mereka dari realitas sosial yang sebenarnya. Mereka hidup dalam dunia yang terisolasi dan tidak menyadari akibat-akibat dari tindakan mereka pada orang lain.
Kesimpulan
"The Great Gatsby" adalah sebuah karya sastra abadi yang tidak hanya menghadirkan gambaran tentang kehidupan mewah di era Jazz Age, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenung tentang ambisi, obsesi, dan kehampaan. Dengan karakter-karakter yang kompleks dan pesan moral yang mendalam, Fitzgerald menciptakan sebuah novel yang akan selalu relevan di setiap generasi. Kehebatan cerita ini juga berada dalam gaya bahasa penulisnya yang indah dan penuh daya tarik. Semoga novel ini tetap dihargai dan dibaca oleh para generasi mendatang, agar pesan moral dan sosial yang diusungnya dapat terus menginspirasi dan memberikan pelajaran berharga bagi pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H