Mohon tunggu...
Muhamad Misbakhudin
Muhamad Misbakhudin Mohon Tunggu... -

seorang pencari yang tengah menelusuri diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memasuki Jakarta, Juli yang Muram

25 Januari 2016   13:23 Diperbarui: 25 Januari 2016   13:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bersama birahi yang menderu

allahu akbar!

jutaan ranjang besar

digeriuti lenguh peselingkuh

sementara orang-orang

menjual nama dan alamatmu

sepanjang trotoar

sambil menari liar, mabuk dalam masyuk

hasrat binal, menenggak berbotol-botol ayat

o, syahwat, mengapa kau bawa khianat

para pencerah di televisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun