Mohon tunggu...
Muhamad Luthfi
Muhamad Luthfi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Departemen Teknik Kelautan FTK-ITS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengenal Teori Tektonik Lempeng dan Pengaruh dari Pergerakannya

26 Januari 2021   16:04 Diperbarui: 26 Januari 2021   16:37 9393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian juga mengungkapkan bahwa puncak punggungan dicirikan oleh kecepatan gelombang seismik yang sangat rendah, yang dapat dikaitkan dengan ekspansi termal dan fraktur mikro yang berhubungan dengan upwelling magma. Dari sinilah Teori Tektonik Lempeng mulai diterima dan dikenal seperti sekarang dengan persebaran seperti gambar di bawah.

Persebaran Lempeng Dunia
Persebaran Lempeng Dunia

Prinsip Teori Tektonik Lempeng

Setelah mengetahui sejarah perkembangannya, kita dapat mengetahui bahwa prinsip utama dari teori ini adalah bumi tersusun atas lempeng-lempeng yang bergerak. Lempeng tersebut dapat berupa kerak Samudra, kerak benua, ataupun gabungan dari kedua lempeng tersebut. Lantas apa yang menyebabkan lempeng tersebut bergerak? Jawabannya adalah karena adanya arus konveksi yang berupa perpindahan panas pada lapisan astenosfer.

Pergerakan lempeng tersebut menyebabkan terjadinya interaksi antar satu lempeng dengan lempeng lainnya yang berpusat di sepanjang batas dari lempeng-lempeng itu. Interaksi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Gerakan ini terjadi ketika dua empeng bertemu dan saling mendekat. Gerak konvergen dapat menyebabkan fenomena subduksi dan kolisi.

Gerak Konvergen
Gerak Konvergen

Subduksi sendiri merupakan proses dimana lempeng yang lebih tipis masuk ke bawah lempeng yang lebih tebal. Contoh fenomenanya berupa terciptanya Palung Jawa akibat proses subduksi antara kerak benua dengan kerak Samudra pada Pulau Jawa bagian selatan. Sedangkan kolisi merupakan tumbukan dua lempeng yang menyusul adanya proses subduksi. Contoh fenomena kolisi adalah terciptanya Pegunungan Himalaya pada kontinen India yang berkolisi dengan kerak benua pada lempeng Eurasia.

Gerakan ini terjadi ketika dua lempeng bumi saling menjauh satu sama lain. Gerak divergen dapat menyebabkan adannya mid-oceanic ridge ataupun rift valley.

Gerak Divergen
Gerak Divergen

Rift valley merupakan fenomena ketika lempeng benua terbelah menjadi dua karena adanya intrusi magma di tengah lempeng tersebut. Intrusi magma biasanya disebabkan oleh gerak arus konveksi yang mendorong lempeng tersebut ke dua arah yang berbeda.

Gerak transform merupakan gerakan yang terjadi ketika dua lempeng bergesekan dengan arah yang berbeda.

Gerak Transform
Gerak Transform

Gerak transform dapat menimbulkan patahan yang menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik (transform fault). Yang membedakan gerak transform dengan strike slip adalah pada gerak transform terjadi pergerakan antar dua lempeng. Sedangkan pada strike slip terjadi pergerakan dalam satu lempeng yang sama.

Referensi

Teori Tektonik Lempeng - Insan Pelajar

Continental Drift (Pergeseran atau Pengapungan Benua) (gurukerumah-ab.com)

Bukti Teori Continental Drift Wegener | Gurugeografi.id

seafloor spreading | Evidence & Process | Britannica

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Banten | MENGENAL TEORI TEKTONIK LEMPENG (bantenprov.go.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun