Mohon tunggu...
Muhamad Khabib
Muhamad Khabib Mohon Tunggu... Pegiat sosial Politik -

Jangan Apatis Terhadap Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Tempo Mendzolimi Rizal Ramli dengan Manipulasi Fakta dan Data Dwelling Time

15 Maret 2016   08:55 Diperbarui: 17 Maret 2016   11:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal terbukti dilapangan, sejak diberi kewenangan khusus presiden Jokowi terkait pembenahan Dwelling time Tanjung Priok, Menko RR telah berhasil menurunkan angka Dwelling dari 7 hingga 8 hari, menjadi 3,6 hari, ini jelas sebuah perubahan yang perlu diapresiasi atas kerja keras menko Maritim beserta timnya itu, padahal target awal presiden Joko Widodo sendiri tadinya 4,7 hari.

Agung Kuswandono, Ketua Satgas Dwelling Time: “Pencapaian mengurangi "dwelling time" dari sebelumnya 7-8 hari menjadi 3,6 hari merupakan prestasi yang cukup membanggakan ………………. Namun, seperti kita ketahui, Pak Presiden minta 'dwelling time' bisa turun antara 2-3 hari. Untuk itu kita harus bekerja keras menurunkannya," (14/3/2016)

Isu Dwelling Time di eksploitasi sedemikian rupa dengan bingkai propaganda oleh Tempo melalui tajuknya (14/3/2016) agar terlihat benar dan faktual, padahal tidak lebih hanya sekedar upaya Tempo menyingkirkan tokoh yang berbeda paham dengannya melalui cara-cara keji tersebut.

Tempo jelas-jelas sedang melakukan upaya penghasutan publik dan menghasut presiden Jokowi agar segera menolak dan mengganti keberadaan RR di Kabinet pemerintahan Jokowi melalui isu Dwelling Time.

Itulah cara-cara Tempo yang cukup membuat kami sebagai anak bangsa yang segaris dengan spirit RR untuk tegakknya konstitusi dan agenda-agenda kerakyatan merasa terusik berat dengan Tajuk Tempo tanggal 14 Maret 2016.

 

Demikian.

Terima Kasih

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun