Mohon tunggu...
Muhamad Khabib
Muhamad Khabib Mohon Tunggu... Pegiat sosial Politik -

Jangan Apatis Terhadap Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menolak Opini Romo Benny dalam Acara PrimeTime News Metro TV

11 Maret 2016   21:14 Diperbarui: 11 Maret 2016   23:23 2721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami kira komentar Romo Benny yang kedua itu kok sangat tidak objektif dan provokatif, dan saya menduga malah ada hidden agenda (Kepentingan tersembunyi) dari Romo Benny dalam statementnya itu. Misalnya saja terkait tudingan tidak sesuainya visi misi Menko RR dengan Presiden Jokowi, jelas hal itu mengada-ngada dari Romo Benny.

Semua publik paham bahwa Menko RR itu salah satu ekonom yang tergolong langka di Republik ini, beliau konsisten dengan tangan dinginnya menegakkan konstitusi, khususnya pasal 33 UUD 1945, konsistensi itu di tunjukkan, baik ketika dikekuasaan maupun tidak di kekuasaan.

Misalnya saja soal isu blok Masela, Menko RR tetap bersikukuh bahwa pebangunan kilang LNG Blok Masela harus di bangun di darat (On Shore), karena hal tersebut sesuai amanah konstitusi, yakni agar manfaat kekayaan alam dapat di gunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat. sinyal senada pun sebenarnya sudah sering disampaikan presiden Jokowi.

Selain itu ada juga kebijakan-kebijakan lainnya yang hal tersebut harus sesuai amanah konstitusi. Disini jelas, bahwa rangkaian visi misi Presiden Jokowi itu tentu basisnya adalah penegakan konstitusi. Dari sekian langkah Menko RR selama ini, coba tunjukkan Ke saya mana yang tidak sesuai Visi Misi dan program Nawa Cita Presiden Jokowi?

Bahkan menurut M. Qodari (Direktur Indo Barometer) baru-baru ini saja, beliau mengatakan “Dia (Rizal Ramli) itu enggak hanya lihat Teknis, tapi diatas itu, pandangan ekonominya ideologis, strukturalis, enggak banyak ekonom seperti dia”.

Dari cara pandang, idiologi, komitmen, dsb.. sudah sangat jelas jika menko RR itu sangat sesuai dengan visi misi dan program nawacita presiden Jokowi.

Sementara terkait Koordinasi justru sudah tepat apa yang dilakukan Menko RR, bahwa Kementerian di bawah koordinasinya harus berkoordinasi dengan menko dalam setiap pengambilan kebijakan strategis sebelum naik ke Presiden, namun justru khan selama ini ada salah satu menteri yang ngeyel dan tidak mau berkoordinasi dengan menko Kemaritiman itu.

Salah satu menteri ngeyel itu ya menteri ESDM, bahkan menko RR terang-terangan pernah mengatakan jika menteri ESDM itu tidak pernah mau berkoordinasi dengan kemenko kemaritiman karena dia selalu di bekingi Wapres JK, nah ini khan jelas, bahwa yang mengacaukan garis hirarki koordinasi itu khan justru anak emas JK itu. yang tentunya dengan sepengetahuan JK.

Kemudian yang Ketiga 
Komentar Romo Benny yang mengatakan; “Jadi kalau dia mengubah nomenklatur dengan selera dia (RR), Itu khan pembangkangan, Lha kalau dia membangkang terhadap pemerintahan yang tertinggi (Presiden). Berarti khan dia tidak menjalankan tugasnya sebagai pembantu Presiden …………… Karena kamu tidak sesuai dengan visi dan misinya, Ya sudah saya cari orang yang bisa setia dengan saya (Di ganti)…..”

Jelas dalam komentar Romo Benny tersebut saya katakan, lebih tepatnya Romo Benny tidak sedang diskusi atau dialog, melainkan sedang melakukan subjektifitas kepada publik agar sama-sama mengiyakan (opininon building) bahwa menko RR telah melakukan pembangkangan kepada Presiden Jokowi.

Statement Romo Benny itu lebih berbau negatif ketimbang objektifitas dari seorang pengamat, atau budayawan, atau apalah namanya sampean itu…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun