Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Putin Secara Resmi Lakukan Operasi Militer ke Ukraina

24 Februari 2022   17:41 Diperbarui: 24 Februari 2022   18:00 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi/ Foto: Kontan

Operasi militer oleh Rusia ini berlangsung sejak Putin melakukan konferensi pers pada hari Kamis (24/02/2022).

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6.00 pagi waktu setempat. dikutip dari CNBC Indonesia.

Meskipun Rusia, akhirnya diberikan sanksi oleh sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Inggris, Jerman serta organisasi perkumpulan negara-negara di benua Eropa ( Uni Eropa). Jika kita melihat sanksi yang diberikan oleh sejumlah negara tersebut pada negara sebesar Rusia, baik untuk sanksi ekonomi, perbankan dan lain sebagainya pada akhirnya tergantung pada Rusia karena negara ini sebenarnya memiliki Hak Veto yang bisa dilakukan untuk melancarkan invasi ke Ukraina, sama halnya hak ini juga dimiliki oleh Amerika Serikat.

Meskipun telah menjatuhkan sanksi sejatinya negara Eropa, akan kesulitan dalam hal ekonomi sebab suplai gas dan minyak dari Rusia akan melewati Ukraina yang diperlukan oleh semua negara di Eropa.

Dari hal ini meskipun Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres meminta Putin untuk menghentikan serangannya ke Ukraina, sebelumnya pada tanggal 23 Februari 2022.

Sekjen PBB Antonio Guterres/ Foto: Reuters
Sekjen PBB Antonio Guterres/ Foto: Reuters


"Atas nama kemanusiaan, jangan biarkan dimulainya di Eropa apa yang bisa menjadi perang terburuk sejak awal abad ini," sambung Guterres seraya menambahkan konflik "harus dihentikan sekarang". Ujarnya dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB kemarin (23/02/2022) di Markas PBB, di New York, Amerika Serikat.


Sementara itu Indonesia yang saat ini ditunjukan sebagai Presidensi G-20 tahun 2022 juga diharapkan dapat meredam ketegangan antara Rusia, Ukraina dan Amerika Serikat. Indonesia sendiri melalui Presiden Jokowi,sempat menyinggung isu tersebut secara tidak langsung menurutnya, sudah seharusnya semua negara bekerja sama agar bisa memulihkan perekonomian.

Presiden Jokowi/ Foto: Kontan
Presiden Jokowi/ Foto: Kontan

"Semua pihak yang terlibat harus menahan diri dan kita semua harus berkontribusi pada perdamaian. Perang tidak boleh terjadi," kata Jokowi. di Akun Twitter resminya @jokowi.


Tentunya kita semua berharap agar Ukraina dan Rusia menghentikan aksi saling serang dan Amerika Serikat juga kita harapkan untuk berhenti ikut campur urusan negara lain begitupun dengan NATO yang ikut-ikutan semata menjatuhkan sanksi yang semakin memperkeruh suasana operasi militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun