Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Putin Secara Resmi Lakukan Operasi Militer ke Ukraina

24 Februari 2022   17:41 Diperbarui: 24 Februari 2022   18:00 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Foto: Tribunnews

(24/02/2022)- Konflik berkepanjangan antara Rusia dan tetangganya Ukraina, pada akhirnya berujung kepada operasi militer yang secara terpaksa di lakukan oleh negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin tersebut.

Sejumlah ledakan dan serangan telah dilakukan oleh Rusia sejak tadi malam bukan hanya di wilayah perbatasan yang dekat dengan Rusia, namun juga serangan dilakukan ke ibukota Ukraina, Kiev.

Sebelumnya Putin enggan melakukan serangan karena ingin menyelesaikannya dengan cara diplomasi namun, dikarenakan adanya tekanan dan tuduhan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang secara terang-terangan mendukung Ukraina, yang kemudian diikuti Inggris dan Kanada yang turut campur mengirimkan alutsista ke Kiev.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin/ Foto: Reuters
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin/ Foto: Reuters

 Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk melakukan pengamanan wilayah teritorial Rusia dan negara tetangganya seperti kita ketahui sejak merdeka tahun 1991 beberapa Presiden  Ukraina sering berpihak dengan Rusia namun kali ini, Volodymyr Zelensky, justru lebih dekat dengan Pertahanan Atlantik Utara ( NATO) dan berencana masuk sebagai anggotanya.

Biden dan NATO, bahkan sempat mengungkapkan secara terbuka bahwa bisa saja Rusia melakukan invasi pada tanggal 16 Februari 2022. Namun, hal ini tidak terbukti bahkan Amerika Serikat menyebutkan bisa saja serangan dilakukan oleh negeri asal Beruang Merah tersebut saat Olimpiade Beijing 2022, namun hal ini juga tidak terjadi sampai Closing Ceremony Olimpiade Beijing 2022 pada tanggal 20 Februari yang lalu, di Stadion Nasional Beijing berjalan lancar tanpa hambatan ditengah protes Biden pada Beijing.

Pada akhirnya Ukraina ingin berdamai di satu sisi Presiden Volodymyr, juga menyampaikan ia tetap melakukan kritikan sekaligus upaya penyerangan pada Rusia. Saya sendiri bingung dengan perilaku labil dari presiden tersebut yang terkesan plin-plan dalam menetapkan keputusan sehingga karenanya bisa saja Ukraina langsung di Invasi besar-besaran.

Bahkan presiden yang juga mantan aktor sekaligus menulis skenario ini juga sempat menelepon Putin ditengah memanasnya situasi.


"Saya berinisiatif menelepon Presiden Rusia (Vladimir Putin). Hasilnya: diam," kata Zelensky dalam pidatonya dikutip AFP, via CNN Indonesia Rabu (23/2).


Selain itu, Rusia sebelumnya juga secara resmi mengakui dua wilayah Ukraina sebagai negara merdeka yaitu Luhansk, Donetsk dimana wilayah tersebut memang dikuasai oleh kelompok separatis pendukung Rusia.

Operasi militer oleh Rusia ini berlangsung sejak Putin melakukan konferensi pers pada hari Kamis (24/02/2022).

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6.00 pagi waktu setempat. dikutip dari CNBC Indonesia.

Meskipun Rusia, akhirnya diberikan sanksi oleh sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Inggris, Jerman serta organisasi perkumpulan negara-negara di benua Eropa ( Uni Eropa). Jika kita melihat sanksi yang diberikan oleh sejumlah negara tersebut pada negara sebesar Rusia, baik untuk sanksi ekonomi, perbankan dan lain sebagainya pada akhirnya tergantung pada Rusia karena negara ini sebenarnya memiliki Hak Veto yang bisa dilakukan untuk melancarkan invasi ke Ukraina, sama halnya hak ini juga dimiliki oleh Amerika Serikat.

Meskipun telah menjatuhkan sanksi sejatinya negara Eropa, akan kesulitan dalam hal ekonomi sebab suplai gas dan minyak dari Rusia akan melewati Ukraina yang diperlukan oleh semua negara di Eropa.

Dari hal ini meskipun Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres meminta Putin untuk menghentikan serangannya ke Ukraina, sebelumnya pada tanggal 23 Februari 2022.

Sekjen PBB Antonio Guterres/ Foto: Reuters
Sekjen PBB Antonio Guterres/ Foto: Reuters


"Atas nama kemanusiaan, jangan biarkan dimulainya di Eropa apa yang bisa menjadi perang terburuk sejak awal abad ini," sambung Guterres seraya menambahkan konflik "harus dihentikan sekarang". Ujarnya dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB kemarin (23/02/2022) di Markas PBB, di New York, Amerika Serikat.


Sementara itu Indonesia yang saat ini ditunjukan sebagai Presidensi G-20 tahun 2022 juga diharapkan dapat meredam ketegangan antara Rusia, Ukraina dan Amerika Serikat. Indonesia sendiri melalui Presiden Jokowi,sempat menyinggung isu tersebut secara tidak langsung menurutnya, sudah seharusnya semua negara bekerja sama agar bisa memulihkan perekonomian.

Presiden Jokowi/ Foto: Kontan
Presiden Jokowi/ Foto: Kontan

"Semua pihak yang terlibat harus menahan diri dan kita semua harus berkontribusi pada perdamaian. Perang tidak boleh terjadi," kata Jokowi. di Akun Twitter resminya @jokowi.


Tentunya kita semua berharap agar Ukraina dan Rusia menghentikan aksi saling serang dan Amerika Serikat juga kita harapkan untuk berhenti ikut campur urusan negara lain begitupun dengan NATO yang ikut-ikutan semata menjatuhkan sanksi yang semakin memperkeruh suasana operasi militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun