Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rakyat Inggris Berbondong-bondong, Doakan Ratu Elizabeth II agar Cepat Pulih

22 Februari 2022   18:07 Diperbarui: 22 Februari 2022   18:09 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pangeran Charles dan Istirinya Putri Camilla/ Foto: Kompas.com

(22/02/2022)- Pemimpin Kerajaan Inggris dan 14 negara Persemakmuran Ratu Elizabeth II, positif terjangkit Virus Corona (Covid-19)dengan berita ini maka Nenek dari Pangeran Harry ini, menambah daftar anggota kerajaan yang berpusat di Kota London tersebut.

Sebelumnya putra sulungnya Pangeran Charles dan istrinya Putri Camilla juga telat terkonfirmasi positif covid-19. Berita ini tidak lama sejak peringatan 70 tahun pemimpin monarki Inggris yang sudah berkuasa sejak tahun 1952 itu.

Terlebih istri dari mendiang Pangeran Philip ini, juga sebelumnya dalam Platinum Jubilee, 6 Februari yang lalu sempat mengatakan semacam wasiat secara tidak langsung agar kelak jika ia meninggal dunia saat Charles putranya naik takhta sang menantu diperbolehkan menggunakan gelar Ratu yang sebelumnya sempat dipertanyakan oleh masyarakat Inggris, apakah Camilla akan dipanggil sebagai ratu atau putri.

Pangeran Charles dan Istirinya Putri Camilla/ Foto: Kompas.com
Pangeran Charles dan Istirinya Putri Camilla/ Foto: Kompas.com

Terlepas dari positifnya ia sepertinya akan terus berkuasa memimpin Inggris dan Alam Persemakmuran sampai ia wafat. Hal ini didasarkan pada saat penobatan ratu di tahun 1953 bahwa ia akan terus menjadi pelayan rakyat seumur hidupnya.

Sebelumnya kakak dari Putri Margaret ini, sempat bertemu dengan Pangeran Charles, sebelum pangeran yang sudah berusia 73 tahun tersebut dikonfirmasi positif pada hari Kamis (10/02/2022).

Saat itu, ratu dinyatakan negatif dan tidak ada gejala apapun. Sebelum dinyatakan positif sebenarnya ratu sempat menghadiri rapat secara virtual dengan Duta Besar baru Spanyol dan Estonia. Ia juga sempat bertemu dengan salah satu pejabat senior di Istana Windsor, Inggris.

Pada saat pertemuan dengan pejabat senior tersebut, ratu berkata bahwa ia agak kesulitan bergerak karena mobilitasnya dibatasi semenjak Charles, positif covid-19. Ia juga merasa kaki sebelah kirinya sakit akhir setelah dilakukan test Virus Corona, Ratu Elizabeth II dikonfirmasi positif hari Minggu (20/02/2022).

Saat ini ratu tengah menjalani isolasi mandiri dan dipantau kesehatannya oleh pihak Kastil Windsor, mengingat usia ratu sendiri sudah memasuki senja yaitu 95 tahun. Lansia merupakan salah satu kelompok rentan terpapar, berbagai ucapan serta doa untuk kesembuhan sang ratu terus dipanjatkan oleh masyarakat Inggris, meskipun kita ketahui bersama popularitas monarki terus merosot setiap tahun karena banyaknya masyarakat yang ingin Inggris menjadi sebuah republik, namun pada realitanya saat ini, rakyat Inggris tetap ingin pemimpinnya ini cepat sembuh dan beraktivitas seperti biasa.

Kesehatan ratu sebenarnya sudah mulai menurun pada tahun lalu ia sempat dirawat beberapa hari akibat sakit yang dideritanya, memang tahun 2021 merupakan tahun yang berat bagi ratu suami yang dicintainya yakni Pangeran Philip Adipati Edinburgh meninggal dunia pada tanggal 9 April 2021. 

Terlebih, ratu juga harus menghadapi tantangan berupa kasus yang sedang mendera anak ketiganya, Pangeran Andrew dimana ia terlibat kasus seksual dengan Virginia Giuffre,putra kedua ratu tersebut dengan terpaksa harus rela semua gelarnya dicabut akibat skandal yang melibatkan tersebut.

Pangeran Andrew dan Giuffre/ Foto: CNN Indonesia
Pangeran Andrew dan Giuffre/ Foto: CNN Indonesia

Kedua belah pihak baik Andrew dan Virginia sepakat berdamai dengan nilai kompensasi sebesar 12 juta Poundsterling atau jika dirupiahkan sebesar ( Rp 232 miliar). Dikabarkan ratu juga turut membantu memberikan dana untuk penyelesaian kasus tersebut dari dana pribadinya. Selain itu penyelesaian dengan cara damai ini untuk menghindari rasa malu keluarga kerajaan jika kasus ini dilanjutkan pada meja persidangan di Amerika Serikat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun