Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Isak Tangis Keluarga, Mengiringi Pemakaman Dorce Gamalama

16 Februari 2022   18:43 Diperbarui: 16 Februari 2022   18:49 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta- Artis serba bisa Dorce Gamalama atau yang memiliki nama asli Dedi Yuliardi Ashadi dikabarkan meninggal dunia pada hari Rabu (16/02/2022). 

Sahabat dari mendiang Olga Syahputra ini, meninggal sekitar jam 07.30 di RS Pertamina Semprug, Jakarta dikarenakan terinfeksi Covid-19, selain itu mantan pembawa acara di TransTV ini juga memiliki sejumlah penyakit bawaan atau komorbid berupa diabetes dan batu ginjal yang sudah diidapnya satu tahun kebelakang.

Bakatnya terhadap dunia musik sudah dimiliki sejak masih kecil, selain dikenal sebagai penyanyi dan pembawa acara Dorce juga dikenal sebagai pelawak yang dekat dengan sejumlah pejabat diantaranya seperti Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.

Dalam dunia musik ia sempat dianugerahi penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas pencapaiannya merilis lima album sekaligus pada bulan November 2005 sampai Maret 2006.

Album ini terdiri lima album dan berkolaborasi dengan 74 penyanyi Indonesia, rekor tersebut kembali diraih artis serba bisa tersebut pada tahun 2008 dengan perilisan 13 album sekaligus dengan berbagai genre musik.

Sebelum tutup usia pada hari ini, pria asal Sumatera Barat ini memantik berbagai komentar dari sejumlah ulama dan warganet karena keinginannya jika ia meninggal ingin dimakamkan sesuai kemauannya yaitu sebagai seorang perempuan, padahal dalam agama yang ia anut yaitu agama Islam, memakamkan seseorang muslim harus sesuai dengan jenis kelamin pada saat ia dilahirkan. Kecuali adanya kelainan seperti Aprilio Manganang jika kasusnya seperti Manganang masih diperbolehkan.

Berbeda dengan respon terhadap Gus Miftah dan Cholil Nafis, Dorce justru merespon positif pernyataan Buya Yahya

"Saya sangat hormat kepada Buya Yahya dibanding dengan yang lain-lain. Buya Yahya adalah ulama yang luar biasa, yang penuh jiwa sosial, yang penuh hati dan jiwa besar, yang tidak menjatuhkan orang, yang tidak menghujat orang, yang tidak mencaci orang, yang tidak memaki orang," ujar Dorce dalam unggahan video di Instagramnya @dg_kcp.

Sebelumnya Ulama seperti Gus Miftah, Cholil Nafis, Buya Yahya sempat memberikan komentar pada pernyataan Almarhum Dedi Yuliardi yang diunggah oleh artis senior ini melalui akun media sosial miliknya.

"KTP dia laki-laki beredar dimana-mana. Namanya juga laki-laki beredar. Katanya sudah diproses hukum mengenai gender," jelas Gus Miftah, Dikutip dari Wartakota Via Tribunnews

"Jenazah transgender itu diurus sebagaimana jenis kelamin awal dan asalnya ya," katanya dalam akun Twitter @cholil_nafis.

"Seseorang yang lahir laki-laki lalu diubah menjadi perempuan, maka secara dzhohir dia memang perempuan. Hakikatnya, dia tetap seorang laki-laki. Hak waris dan cara mengurus jenazahnya laki-laki," Ujar Buya Yahya dalam kanal Youtube Al-Bahjah TV.

Terlepas dari perubahan Dorce Gamalama sebagai perempuan dari yang awalnya adalah seorang laki-laki merupakan pilihannya secara pribadi. Meskipun demikian, hal ini tidak bisa dibenarkan secara agama Islam karena jika mengabulkan wasiat dari almarhum dikhawatirkan akan melanggar syariat Islam.

Pemakaman Dorce dengan tata cara pemakaman laki-laki bukan hanya keinginan umat Islam dan para ulama, hal ini juga dilakukan secara musyawarah dengan pihak keluarga dan pengurus Masjid Al-Huya yang didirikan oleh Dorce semasa hidupnya.

Meskipun beliau seorang transgender namun kita tidak perlu menghujatnya sebab kita hanya bisa mendoakannya agar Allah Swt mengampuni segala kesalahannya, dan kita juga mendapatkan hikmah dari seorang Dedi Yuliardi agar senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. 

Pada akhirnya Ketua Dakwah Majelis Ulama Indonesia Cholil Nafis juga mengapresiasi keluarga Dorce untuk memakamkan Dorce sebagai Laki-laki, begitupun Gus Miftah yang berujar untuk mengirimkan doa dan keinginan untuk meminta maaf pada artis senior tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun