Berdasarkan perilakunya, perilaku menyimpang dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
1. Perilaku Konformitas Sosial: Mencakup tindakan yang sesuai dengan norma-norma sosial yang umum diterima.
2. Perilaku Kepatuhan: Termasuk perilaku yang mengikuti perintah atau aturan, bahkan jika itu melanggar norma sosial atau etika.
3. Perilaku Oposisional: Melibatkan tindakan yang menentang atau menolak aturan atau norma yang berlaku.
4. Perilaku Kriminal: Terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi pidana.
5. Perilaku Asosial: Menunjukkan isolasi atau ketidakpartisipasian dalam kegiatan sosial.
6. Perilaku Devian: Mencakup tindakan yang dianggap menyimpang dari norma-norma sosial yang berlaku.
Bentuk perilaku menyimpang ini mencerminkan variasi dalam cara individu bertindak dan berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
Faktor perilaku menyimpang
Terdapat faktor-faktor yang menjadi penyeab dari seorang individu ataupun kelompok melakukan perilaku menyimpang. Faktor penyebabnya adalah berasal dari faktor internal dan eksternal yang berkaitan dengan krisis identitas, kontrol diri yang lemah, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan baik di sekolah maupun di sekitar tempat tinggalnya. Krisis identitas yang dialami disebabkan karena seseorang tidak memahami peran yang dimilikinya, contohnya siswa tidak memahami peran yang dimilikinya sebagai seorang pelajar. Selain itu, kontrol diri yang lemah dalam membatasi berbagai pengaruh negatif yang berasal dari pergaulan menyebabkan siswa semakin jauh dari perannya sebagai pelajar.
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas UAS Psikologi Umum dengan dosen pengampu Ibu Rahmawati, S.Psi, MA. Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.