Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Akmaludin
Muhamad Iqbal Akmaludin Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa Sejarah Islam - Penulis

Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam, UIN Jakarta Mahasantri Darus-Sunnah International Institute For Hadith Sciences

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Resensi Buku "Jejak Pilu" karya Fram Han

19 Februari 2021   23:03 Diperbarui: 19 Februari 2021   23:48 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Jejak Pilu" karya Fram Han (dokpri)

Resensi 

Buku ini merupakan sebuah antologi cerita pendek yang terdiri dari 13 buah cerita bertema Islami. Bila menilik judulnya, buku ini memang pantas untuk dikatakan sebagai sebuah kumpulan kisah pilu. Setiap ceritanya membawa suasana yang tak biasa seperti cerita kekinian. Justru cerita-cerita dalam buku ini mampu menghadirkan nuansa syahdu pada tiap-tiap konfliknya.

Cerita dikemas secara sederhana dan mudah untuk dipahami sehingga siapa pun yang membaca mungkin akan berkata "Aku seperti terbawa pada latar cerita ini.", karena pilihan kata yang disajikan penulis sangat rapih seolah tak ada sekat antara cerita dengan pembaca.

Judul buku ini sangat menggambarkan isi tiap-tiap cerita di dalamnya. Bahwa kepiluan tersebut memang termaktub, dan bukan sekadar judul bombastis semata. Makna jejak dalam judul buku merupakan analogi penulis untuk tiap-tiap kisah yang meninggalkan rasa (jejak) pada setiap orang yang membacanya.

Fram Han menulis buku ini dengan menyisipkan pesan-pesan moral yang indah. Pesan kehidupan dan keseharian sebagai manusia, sebagai bagian dari keluarga, dan sebagai seorang hamba Sang Pencipta. Terdapat pola unik ketika membaca tulisan-tulisan dalam buku Jejak Pilu ini, yakni kesamaan tema. Di mana tiap-tiap tulisan pasti mengandung hikmah kehidupan atas kesederhanaan.

Salah satu kisah yang menarik adalah cerita berjudul "Memoar Desa", yang berkisah tentang seseorang yang kembali ke desa untuk menguatkan memori akan berharganya desa dalam kehidupannya. Cerita Memoar Desa sarat akan makna kehidupan terutama dalam mendobrak pemikiran orang, yang selama ini berpikir untuk bermigrasi ke kota-kota besar guna mencari kehidupan yang layak.

Cerita Memoar Desa juga mengungkap fenomena sosial terhadap stigma hadirnya penduduk baru di sebuah desa, bahwa mantan penduduk kota yang kemudian pindah ke desa akan mendapatkan stigma tersendiri, baik dari warga kota, maupun warga desa tersebut.

Sebagai pengulas, menurut saya pribadi, buku Jejak Pilu sangat nyaman untuk dibaca, walaupun terdapat beberapa tokoh dalam judul cerita yang tidak mendapat porsi pendalaman tokoh secara baik. Tetapi saya rasa itu wajar mengingat ini adalah sebuah antologi cerpen yang memiliki keterbatasan dalam setiap penulisannya.

Saya merekomendasikan buku ini kepada siapa saja yang menyukai cerita singkat namun sarat akan banyak makna, juga kepada orang-orang yang menyukai kisah-kisah Islami, serta para pembaca yang menggemari tulisan-tulisan romansa konflik mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun