Mohon tunggu...
Muhamad Husni Tamami
Muhamad Husni Tamami Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis, dan Entrepreneur

Menebar kebaikan dan kemanfaatan. Selengkapnya di www.muhamadhusnitamami.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Bogor-Garut dengan Motor Astrea Grand F 6594 FA

12 Oktober 2020   05:55 Diperbarui: 12 Oktober 2020   06:03 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di rumah Indi, saya coba merehatkan diri dulu sejenak sambil bersua ria dengan Indi. Saya dijamu dengan teh manis. Alhamdulillah teh itu membuat saya lebih fresh lagi. 

Saya dengan Indi punya cerita yang hampir sama, tetapi saya tidak diceritakan di sini. Mungkin juga tidak akan dulu diceritakan. Saya sedang menunggu waktu yang tepat untuk menuliskan tentang cerita yang sama-sama mengalami.

Kira-kira 1 jam saya habiskan di rumah Indi. Setelah perlengkapan tersebut dikasih oleh Indi, kemudian saya minta izin ke Indi untuk melanjutkan perjalanan. Saya dibantu olehnya untuk menyiapkan barang bawaan. Saya minta tali rafia untuk mengikat tas di belakang agar beban saya tidak terlalu berat. Alhamdulillah tali rafia itu ada dan disiapkan juga guntingnya untuk memudahkan memotong tali tersebut.

Setelah selesai, saya langsung menyelah Astrea si motor kesayangan. Saya memastikan dulu bahwa kendaraan dan barang bawaaan benar-benar aman dan nyaman. Alhamdulillah pada kala itu motor dan barang bawaan aman dan nyaman,

Saya melanjutkan perjalanan. Melewati Puncak. Saya tengok kanan kiri beberapa saat. Melihat kebun teh yang luas. Udara makin dingin, saya teruskan perjalanan. Alhamdulillah setelah melewati jalur Puncak tidak macet lagi.Walaupun ada, tetapi tidak separah daerah Megamendung dan Pasar Cisarua.

Saya melewati beberapa kabupaten dan kota, seperti Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung. 

Setiap melewati Cianjur, saya selalu bersyukur karena di jalan yang saya lewati masih banyak sawah yang luasnya hektaran. Sebetulnya bukan hanya sawah saja, perkebunan pun banyak saya temui di daerah Cianjur. Saya merasa bangga karena potensi pertanian di Cianjur masih bagus dibandingkan di Bogor yang sudah banyak lahan-lahan pertanian dijadikan sebagai lahan pabrik, perumahan, dan lain-lain.

Di daerah Cianjur juga saya istirahat untuk melaksanakan salat Isya di Masjid Darussalam. Masjid ini memang masjid langganan saya kalau melewati Cianjur. Kadang kalau perjalanan malam, saya suka tidur di masjid ini. Saya punya cerita di masjid ini, tapi tidak diceritakan di sini. Hehe...

Saya juga merasa berkesan ketika melewati Kabupaten Bandung Barat. Di daerah ini saya juga punya suatu peristiwa yang tidak akan pernah saya lupakan. Peristiwa ini memang belum saya publish. Insya Allah akan saya publish dan semoga saja dapat menginspirasi banyak orang. 

Selain itu, di daerah Kabupaten Bandung Barat juga saya melihat pertambangan batu kapur. Banyak kendaraan besar yang memuat batu kapur. Terasa panas karena memang suhunya lebih tinggi daripada di Puncak. Tak apa, saya terus saja melewati daerah Kabupaten Bandung Barat ini.

Tidak terasa saya sudah melewati daerah Cimahi. Artinya saya sudah sampai daerah Bandung kota. Tidak terasa pula waktu Maghrib akan tiba. Akhirnya saya istirahat dulu sekaligus menunaikan kewajiban saya, salat Maghrib di mushola pom bensin daerah Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun