Mohon tunggu...
Muhamad Fadzri
Muhamad Fadzri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi yang sedang mengembangkan diri dan mencapai berbagai prestasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang belajar serta membagikan rekomendasi dan juga trending topic yang bermanfaat and ready to eksplore

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lukman Rahman: Sang Abdi Negara, Mimpi, dan Perjuangan

7 Desember 2023   23:45 Diperbarui: 8 Desember 2023   00:33 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Bertahun-tahun menjadi seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Bengkel Derah (Bengrah) TNI AD Kota Bandung, Lukman memutuskan untuk pensiun sebagai seorang tentara di tahun 1989 di umur 50 tahun dengan pangkat trakhir Sersan Mayor (Serma). Sebagai seorang Sersan Mayor yang gagah Lukman bertanggung jawab atas sebagian besar segala bentuk pengarahan dan kinerja personel tamtama dalam unit militer, tugas seorang sersan mayor juga membantu segala logistik dan keperluan lainnya seperti penanggung jawab mekanik serta pengambilan keputusan penjemputan kendaraan tentara. Lukman sudah menjadi prajurit tentara selama kurang lebih 29 tahun dia mengabdi kepada negara Indonesia tercinta. Sebagai seorang abdi negara mempunya kesan tersendiri bagi Lukman, dia sangat senang dan mencintai pekerjaannya sebagai tentara dan juga mekanik mobil-mobil para prajurit TNI AD, dan dia menjadi tentara dibelakang layar yang senantiasa membantu prajurit tentara lainnya dari peran yang berbeda. Lukman sangat Ikhlas berjaga, membantu, menjemput, dan memperbaiki mobil para tentara Angkatan Darat di Bengrah Bandung yang menjadi kesan tersendiri bagi Lukman dalam menjalankan segala bentuk tugasnya sebagai seorang TNI AD.         

          Setelah memutuskan untuk pensiun sebagai tentara, Lukman berpindah dari Kota Bandung ke Kota kelahirannya yaitu Kota Sukabumi bersama sang istri dan juga anaknya. Setelah beberapa tahun menikmati masa pensiunnya sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. Lukman memutuskan kembali bekerja diusia yang sudah tidak muda lagi untuk mencukupi keluarganya, dengan Langkah yang sangat  berani demi  cita-cita sang anak serta untuk keberlangsungan hidupnya dia pun bekerja sebagai seorang satuan pengamanan (Satpam) disalah satu pom bensin Kota Sukabumi. Lukman berjuang sepenuh hati dimasa tuanya untuk membiayai sekolah sang anak hingga menjadi orang yang berguna dan Lukman berharap sang anak menjadi seorang tentara yang akan meneruskan perjuangan Lukman dimasa yang akan datang. Melewati masa-masa sulit pasca pensiun dari dunia militer, Lukman memberikan nasihat kepada anaknya untuk menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara Indonesia. 

Sementara pada tahun 1990-an anak Lukman memutuskan untuk daftar menjadi seorang Tentara Angkatan Darat dan setelah melewati tes serta ketentuan lainnya, anak Lukman pun diterima sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat menjadi kebanggan keluarga dan bersiap melanjutkan perjuangan Lukman dimasa depan. Setelah melewati masa-masa yang tidak bisa diperkirakan adanya, Lukman akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan satuan pengamanan (Satpam) disalah satu pom bensin Kota Sukabumi setelah 4 tahun dia bekerja. Lukman pun tidak berhenti disitu tetapi dia kembali sebagai seorang mekanik bengkel disalah satu bengkal di Kota Sukabumi untuk meluangkan waktunya, Lukman kembali bekerja dilingkungan yang ia gemari dikala muda dan disaat menjadi tentara pun dia menyukai bekerja pada divisi mekanik. Bekerja disuatu bengkel mobil tidaklah mudah dia bekerja untuk menikmati masa hidupnya sebagai seorang mekanik cekatan yang tidak kenal akan lelah demi meluankan waktunya saja, Lukman berjuang sepenuh hati dimasa tuanya dengan menikmati masa-masa pensiunnya dan sesekali meluangkan waktunya menjadi mekanik mobil kecil-kecilan.

          Perjuangan Lukman sebagai seorang yang berjuang bekerja untuk keberlangsungan hidupnya kemudian harus berakhir dan memutuskan untuk pensiun sebagai mekanik mobil disalah satu bengkel di Kota Sukabumi, dan dia memutuskan untuk beristirahat memberikan kesempatan bagi dirinya sendiri untuk berhenti sejenak agar bisa melakukan berbagai aktivitas dengan baik serta menikmati masa pensiunnya dirumah yang dia tempati di daerah Warung Adang Cisaat Kota Sukabumi bersama sang istri dan juga anaknya. Lukman berharap dengan dia pensiun dari segala pekerjaannya dapat menjadi bentuk istirahat dan menikmati masa tuanya dikemudian hari. Pasca pensiun sebabai seorang Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan juga pekerjaan lainnya Lukman dan Rohimah selaku istri mereka  menjalani hidup dengan sederhana dan penuh kasih sayang. 

Pada usia yang sudah tidak muda lagi Lukman sudah menuju tahap kondisi berkurangnya daya ingat dan selalu lupa akan sesuatu yang telah dia kerjakan atau pun yang dia lakukan lainnya. Lukman sering berdiam diri ditempat kediamannya menikmati masa-masa pensiunnya dan melakukan aktivitas kecil-kecilan menjadi seorang pria yang sudah tidak muda lagi tidak dalam kondisi prima seperti saat masih menjadi tentara dulu yang gagah dan kuat.

          Perjalanan seorang abdi negara seperti Lukman yang awalnya hanya bermimpi saja menjadi seorang tentara Indonesia tetapi dengan perjuangan yang dia lakukan dapat menumbuhkan hasil yang maksimal dan merubah nasib hidupnya. Lukman yang awalnya hanya seorang mekanik mobil merubah nasibnya hanya dengan berani bertindak dan merubah nasib sehingga dia menjadi pasukan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Perjuangan dan mimpi seorang Sersan Mayor (Serma) TNI (Purn) Lukman Rahman adalah sebuah perjuangan yang sangat dikagumi, Lukman bukan berasal dari keluarga atau latar belakang orang yang terpandang maupun latar belakang militer tetapi dia berasal dari latar belakang yang sangat sederhana. Seorang mekanik mobil bengkel biasa yang merubah nasibnya menjadi seorang mekanik militer Angkatan Darat hanya dengan sebuah keberanian yang tinggi dan menjungjung tinggi keberanian dalam hidupnya untuk keberlangsungan hidup sebagai seorang manusia yang pemberani berguna bagi bangsa dan negara.

          Sersan Mayor (Serma) TNI (Purn) Lukman Rahman adalah seorang pria yang mencerminkan keindahan serta perjuangan sebagai seorang tentara dengan kepiawaian dan cekatan yang luar biasa, ia mampu mengubah sisi seorang pria dengan latar belakang yang sederhana menjadi seseorang yang luar biasa yang mempesona. Meskipun tak sempurna sebagai manusia, Lukman adalah legenda hidup yang menginspirasi bagi seorang anak muda yang berlatar belakang sederhana dan ingin terjun kedalam dunia militer dengan segala bentuk perjuangannya. Semoga cahaya dan hikmah dari perjalanan hidup seorang Lukman Rahman sosok pria yang sederhana akan terus memberikan sebuah inspirasi serta dorongan semangat berjuang menggapai mimpinya untuk menjadi seorang abdi negara yang cinta akan tanah air serta berjuang menjadi Angkata Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan berguna untuk bangsa dan negara bagi generasi muda yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun