Mohon tunggu...
Dr Muhamad Erwin SH M Hum
Dr Muhamad Erwin SH M Hum Mohon Tunggu... Dosen - Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya

Anggota Asosiasi Filsafat Hukum Indonesia. Karya: Buku Filsafat Hukum: Refleksi Kritis Terhadap Hukum dan Hukum Indonesia (Dalam Dimensi Ide dan Aplikasi), Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta (2015), Buku Hukum Ruang Hidup Adat: Taman Nasional Adat Sebagai Gagasan Kawasan Konservasi Baru, Penerbit Genta Publishing, Yogyakarta (2021), Film Dokumenter Orang Rimba - The Life of Suku Anak Dalam (2021) YouTube: @orangrimbafilm

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu: Rahimnya Peradaban Bangsa

21 September 2023   20:29 Diperbarui: 21 September 2023   20:44 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemampuan sedemikian digambarkan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Ali Khamenei sebagai suatu kelebihan dari kaum perempuan, "Harga diri, kehormatan, kelembutan fitrah, dan kegiatan perempuan sebagai kelebihan yang ada pada perspektif Islam dalam masalah perempuan. Allah SWT telah menciptakan perempuan sedemikian rupa sehingga sebagian urusan emosi, pendidikan, dan bahkan manajemen di dalam rumah tangga hanya bisa ditangani dengan kelembutan jiwa perempuan."

Menjalankan peranan seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya di era globalisasi informasi ini tidaklah mudah. Riset American Academy of Pediatrics dan Canadian Society of Pediatrics State menemukan sejumlah dampak buruk teknologi terhadap anak-anak. Secara intelektual, perkembangan otak menjadi terhambat, kehilangan konsentrasi dan kefokusan serta daya ingat menurun. Secara fisik, berpotensi terkena obesitas karena kurang gerak dan mengalami kurang tidur. Secara psikis, naiknya tingkat depresi, kecemasan, defisit perhatian, autisme, dan gangguan bipolar. Secara perilaku, menjadi agresif karena konten-konten televisi berisi kekerasan. 

Selain dari pada itu, ketika orang tua atau ibu lebih tertarik kepada teknologi, mereka bisa mengabaikan anak. Faktor-faktor sedemikianlah yang pada akhirnya dapat menyebabkan anak mengalami kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan karakternya yang akan berujung pada kehancuran hidupnya.

Syahdan, sudah sepatutnya perkembangan seorang anak harus lebih diperhatikan, terutama bagi ibu-ibu pada zaman sekarang yang lebih banyak berada di luar rumah yang hanya menyerahkan perkembangan anaknya kepada lembaga pendidikan dan di rumah kepada pembantu rumah tangga atau pada seorang pengasuh anak. Seorang guru sekolah yang memiliki peserta didik yang banyak, sulit diharapkan untuk bisa mengenal dan memahami masing-masing muridnya. Begitupun dengan PRT atau pengasuh anak, tidak akan bisa lebih mengerti dari pada ibu dalam memahami dan mendidik anak-anaknya.

"Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Bahz bin hakim dari Bapaknya dari Kakeknya ia berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa yang paling aku perlakukan dengan baik?" beliau menjawab: "Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian yang terdekat, kemudian yang terdekat." (HR. Abu Dawud No. 4473 dan Tarmidzi No. 1819). Begitulah nilai seorang ibu, sampai-sampai Nabi Muhammad SAW mengucapkan kata "ibu" berulang-ulang sebanyak tiga kali. Perlakukan lah ibu dengan baik, karena dialah yang paling berpengaruh bagi keberhasilan seorang anak dalam hidupnya. Ibu mendengarkan dengan matanya, ibu mendengarkan dengan hatinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun