Remaja putri di Desa Panggung menghadapi risiko anemia yang tinggi akibat berbagai faktor seperti pola makan yang tidak seimbang, keterbatasan akses informasi, serta kurangnya pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang. Kondisi ini diperparah oleh kurangnya fasilitas kesehatan dan sumber daya medis di daerah pedesaan. Dalam konteks menstruasi, beberapa remaja putri mungkin tidak memiliki akses mudah terhadap produk perawatan menstruasi yang sesuai, yang dapat memperburuk masalah anemia. Â
Muhamad Ananda Alfarizi menyatakan, "Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman mereka terkait anemia dan tablet tambah darah dan terlebih mereka adalah calon ibu maka dari itu perlu diberi edukasi dari sekarang guna nanti kedepannya jika sudah berkeluarga anak yang dikandung dapat terhindar dari Stunting".
Kegiatan edukasi ini merupakan contoh nyata bagaimana inovasi dalam pendekatan pembelajaran dapat membawa perubahan positif dalam perilaku remaja putri. Menggunakan media leaflet mampu menghadirkan materi yang serius dalam format yang menarik. Diharapkan, upaya seperti ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan dalam konteks pendidikan untuk menciptakan generasi yang lebih sadar akan pentingnya tablet tambah darah dalam upaya mencegah anemia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H