Bergelagat seperti yang paling benar, menjustifikasi orang lain dengan cepat tanpa ada penulurusan ilmiah yang pasti, sehingga menyebabkan opini tersebut terlalu berbahaya bagi kita semua.
Berbeda ketika kita semua dibekali dengan kebiasaan membaca buku, khusunya buku filsafat. Karena di dalam filsafat kita akan diperkenalkan dengan induk-induknya semua ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan mengenai opini, ilmiah, berita hoax dan lain sebagainya.Â
Selanjutnya, ketika kita sudah dibekali dengan membaca buku terlebih dahulu dibanding membaca informasi/berita, maka dengan sendirinya kita tidak akan terperangkap oleh opini-opini liar tersebut. Karena kita sudah diberikan pondasi yang kuat melalui teori-teori yang terkandung di dalam buku yang kita baca.
Maka dengan demikian, membaca buku memiliki peran penting bagi kita semua yang sedang dihadapkan oleh media sosial. Namun kita juga tidak menutup kemungkinan bahwa berita yang tersebar di media sosial itu tidak semuanya buruk, namun ketika kita sudah membiasakan diri untuk membaca buku setidaknya dapat mengantisipasi berita-berita yang memang tidak  benar dengan yang seharusnya.Â
Oleh karenanya biasakanlah membaca buku di setiap moment atau di setiap yang sedang kita butuhkan, agar kita tidak mudah terperangkap oleh tipu daya media sosial yang mungkin saja hal itu semua datang kepada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H