Mohon tunggu...
Muhamad Alwi Syahrial
Muhamad Alwi Syahrial Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Football Enthusiast, Publik-policy, Enviromental and political-social

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sudah Ada Berita, Kenapa Harus Baca Buku?

23 Oktober 2024   14:16 Diperbarui: 24 Oktober 2024   10:32 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/Khusnul Khotimah

Secara umum informasi ialah sebuah berita yang memberi tahu masyarakat terkait terjadinya sesuatu atau peristiwa yang sudah terjadi, biasanya Informasi itu tersebar di beberapa media cetak, televisi, internet media sosial dan masih banyak yang lainnya lagi. 

Dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat ini kini informasi dapat ditemukan dengan sangat mudah. Cukup membuka handphone kemudian mencari apa yang kita ingingkan, deretan informasi akan muncul di hadapan kita semua dari berbagai sumber.

Keadaan seperti ini sebetulnya memang akan memudahkan kita, baik dalam ruang lingkup pekerjaan, Pendidikan atau bahkan penelitian. Segala informasi yang kita inginkan akan sangat mudah ditemukan melalui akses internet yang begitu cepat. Terlebih di masa sekarang, hampir setiap orang yang memiliki handphone mempunyai media sosial nya masing-masing; Instagram, tiktok, facebook, X hingga youtube.

Media sosial tersebut merupakan tempat berkeliarannya informasi yanag akan kita konsumsi ketika membukanya. Bermacam-macam informasi membuat daya tarik kita yang selalu ingin membuka dan scrolling secara terus menerus, karena dengan tingkat penasaran yang tinggi sehingga kita memiliki keinginan untuk menguasai semua informasi yang berdatangan.

Kendati seperti itu, banyak orang orang atau sekelompok organisasi yanag menyuarakan bahwa budaya membaca buku jangan sampai tergantikan dengan maraknya informasi di media sosial. Mereka menganggap bahwa membaca buku merupakan pondasi dasar untuk membaca informasi atau situasi terkini. 

Ketika kita membaca buku, maka sudah jelas serapan tiap kata yang ada dalam buku tersebut bersifat teori yang ilmiah, seorang penulis buku memaparkan teorinya melalui beberapa tahapan. Dari proses tahapan inilah yang menyebabkan buku menjadi penawaran pertama dibanding membaca berita.

Karena ketika kita sudah dibiasakan membaca buku, maka secara naluriah kita akan bisa membedakan berita hoax atau bukan.

Pinterest/Khusnul Khotimah
Pinterest/Khusnul Khotimah

Sebegitu berpengaruhnya sebuah buku dalam memberikan bekal untuk kita semua untuk terjun ke media sosial, karena media sosial yang kita kenal saat ini isinya kebanyakan opini-opini liar yang 'seakan-akan' ilmiah.

Dari opini liar ini, yang menyebabkan kita terperangkap ketika dihadapkan dengan informasi yang justru kita butuhkan. Bisa dibilang, informasi yang terjadi pada saat ini sedang mengalami "krisis ilmiah", karena semua orang bisa berpendapat sesuai yang mereka inginkan, biasanya melalui isi kolom komentar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun