Penggiat HIV Kota Bekasi Mendesak Pemerintah Kota Bekasi untuk memperbaiki, dan menjamin keberlangsungan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bekasi.
Penggiat HIV, Nofia Erizka Lubis, S.H. mengatakan Persoalan yang belum tuntas hingga hari ini khususnya pada wilayah Kota Bekasi adalah masih tingginya stigma dan diskriminasi terhadap Orang yang Hidup dengan HIV (ODHIV).Â
Lanjut Nofia, Diskriminasi ini dapat ditemukan secara marak pada kehidupan privat maupun publik, terutama sekali pada pelayanan untuk populasi kunci tersebut seperti pelayanan dasar yang seharusnya berlaku adil, tidak diskriminatif, dan bebas dari prasangka.Â
"Beberapa sektor yang pernah diidentifikasi oleh kelompok masyarakat sipil, misalnya, adalah sektor kesehatan, sektor rumah tangga, sektor pendidikan, sektor pekerjaan, dan sektor keadilan.
Hambatan dalam pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) ini selalu muncul dengan variasi bentuk dan aktornya, baik yang dilakukan negara maupun yang dibiarkan oleh negara," Kata Nofia kepada Awak Media
Namun, Katanya, persoalan sosial, hukum, dan politik yang mewarnai persoalan epidemi HIV ini masih sangat perlu membutuhkan keterlibatan banyak pihak, terutama para pemangku kebijakan, dalam hal ini Pemerintah Kota Bekasi.
"Sejak tahun 2005, komunitas telah banyak melakukan upaya-upaya advokasi dengan berbagai cara. Permasalahan yang sampai dengan saat ini belum terselesaikan adalah terkait Optimalisasi Peran Pemerintah dalam menjalankan Program Pencegahan dan Penanggulangan AIDS di KotaÂ
Bekasi yang berdasarkan kebijakan pemerintah dibantu oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dalam pelaksanaannya (Pasal 13 Perda Kota Bekasi No 9/2009). Namun pada kenyataannya, hal tersebut masih belum terealisasi dan terkesan seperti Krisis kepedulian pemerintah terhadap isu HIV semakin dirasakan bahkan sampai dengan saat ini," Ungkapnya.
Sementara itu, Nofia memaparkan data yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi terkait analisa situasi HIV di Kota Bekasi sampai dengan bulan Oktober 2023 terdapat penambahan angka kasus baru sebanyak 753 dengan klasifikasi 574 laki-laki dan 179 perempuan. 11 diantaranya adalah bayi baru lahir.
"Secara kumulatif tercatat sebanyak 5.213 orang positif HIV ditemukan. Atas nama penggiat HIV Kota Bekasi memberikan peringatan keras kepada pemerintah untuk bertanggungjawab dalam penyelenggaraan penanggulangan AIDS. Sehingga sudah seharusnya upaya penanggulangan AIDS menuju Ending AIDS 2030. Hal tersebut harus didukung dengan regulasi dan anggaran yang sesuai demi mewujudkan 3 Zero's Elimination," tegasya.