Diferensiasi produk yaitu bentuk hasil belajar peserta didik berupa asesmen yang didemonstrasikan dengan berbagai macam cara sesuai dengan media yang tersedia (Rohimat dkk., 2023). Guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih format produk yang ingin digunakan sesuai dengan latar belakang mereka dan untuk anak berkebutuhan khusus akan lebih sederhana formatnya menyesuaikan dengan kemampuannya. Hal ini dapat membentuk jiwa kreativitas dan interaktif peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusi yang sudah disepakati.
- Lingkungan belajar
Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan. Menurut Rahmi, lingkungan belajar adalah semua keadaan yang mempengaruhi tingkah laku seseorang yang terlibat dalam pembelajaran, khususnya guru dan peserta didik sebagai ujung tombak proses pembelajaran di sekolah (Rahmi, 2019). Ciri khas pembelajaran berdiferensiasi adalah lingkungan belajar yang fleksibel dan dikaitkan dengan pengaruh fisik, sosial, dan intelektal (Suprayogi, 2022). Lingkungan belajar yang tersedia pada pembelajaran diferensiasi untuk anak berkebutuhan khusus yaitu ruang kelas yang fleksibel sehingga dapat mengembangkan keterampilan sosial mereka dan anak berkebutuhan khusus akan merasa lebih diterima dan dihargai dalam kelas inklusif (Sabella, 2023).
Berdasarkan keempat aspek pembelajaran diferensiasi di atas, maka diperlukan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mendukung anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran berlangsung. Strategi pembelajaran yang diterapkan pada kelas inklusif tentunya harus menggunakan pendekatan multi-level dalam pemberian materi, lalu peserta didik dikelompokkan sesuai dengan latar belakang mereka sehingga tugas yang diberikan guru pun beragam. Selain belajar dengan kelompok kecil, guru juga harus memberikan perhatian khusus dan bimbingan secara bertahap serta melibatkan anak berkebutuhan khusus untuk berperan aktif di dalam kelas sehingga memberikan mereka pengalaman belajar yang bermakna. Dampak dari belajar secara kelompok dan terbimbing juga membuat anak berkebutuhan khusus dapat mengembangkan keterampilan sosial dan mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat untuk anak berkebutuhan khusus dapat memenuhi target kurikulum dalam pembelajaran diferensiasi di kelas inklusif. Dimana strategi pembelajaran dapat mencapai target kurikulum yang berdasarkan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Hasil dari strategi pembelajaran diferensiasi ini dapat membentuk perilaku peserta didik untuk berperan aktif dalam berkelompok dan juga dapat mengembangkan kemampuan sosial, pengetahuan, dan ketrampilan. Selain itu, guru harus memperhatikan bahan ajar yang diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga mereka dapat mempresentasikan bentuk produk dari proses pembelajaran. Hal ini sudah memenuhi target kurikulum dalam segi pengembangan ketrampilan peserta didik.
Guru perlu meningkatkan keterampilannya dalam mengklasifikasian peserta didik agar sesuai dengan kebutuhan dan latar belakang mereka terutama anak berkebutuhan khusus. Guru setidaknya mampu merencanakan, memimpin,  mengelola,  dan  merancang lingkungan belajar yang efektif, inovatif dan kolaboratif (Tarirohan, 2019)
Dengan demikian, pembelajaran diferensiasi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di kelas inklusif memberikan pengaruh yang besar untuk anak berkebutuhan khusus. Tidak hanya sebagai target pemenuhan kurikulum namun anak berkebutuhan khusus lebih merasa dihargai, diterima, dan didengarkan dengan pemberian kesempatan yang sama dalam belajar tanpa memandang perbedaan. Pembelajaran diferensiasi yang menyesuaikan materi, proses, produk, dan lingkungan belajar yang mendukung kebutuhan peserta didik termasuk anak berkebutuhan khusus.
Daftar Rujukan
Desiningrum, D. R. (2017). Psikologi anak berkebutuhan khusus. http://eprints.undip.ac.id/51629/1/Dinie_Ratri_-_Buku_Psikologi_ABK_2016.pdf
Farid, I., Yulianti, R., Hasan, A., & Hilaiyah, T. (2022). Strategi Pembelajaran Diferensiasi Dalam Memenuhi Kebutuhan Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 11177-11182. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.10212
Friend, M. W. (2015). Menuju pendidikan inklusi : panduan praktis untuk mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. https://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=11758
Herawati. 2021. Pendidikan Inklusi bagi Anak Berkebutuhan Kusus. Jurnal EduHumaniora. 2(1). https://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora/article/view/2755