Hal ini sejalan dengan penelitian upah minimum, dan dalam studi dan wawancara baru-baru ini oleh ekonom Universitas Barkley di Amerika Serikat yang menggambarkan bagaimana upah minimum yang lebih tinggi dapat menghasilkan berbagai manfaat, diantaranya:
- Perekonomian yang lebih kuat dan peningkatan pembangunan ekonomi di daerah-daerah berupah rendah.
- Kesenjangan gaji yang berkurang antara pekerja kulit berwarna dan rekan kulit putih mereka.
- Mengurangi kejahatan, meningkatkan kesehatan pada anak-anak dan bahkan mengurangi tingkat bunuh diri.
- Pengeluaran pemerintah yang lebih rendah untuk program jaring pengaman seperti kupon makanan dan Medicaid, dan miliaran pendapatan pajak baru.
Kebijakan politik upah murah juga, mungkin berpotensi menimbulkan produktifitas dan kinerja buruh menurun, dengan berbagai faktor seperti, aksi penolakan melalui demonstrasi atau mogok kerja yang dijamin sebagai hak buruh, atau faktor-faktor lain seperti, kebutuhan gizi, aspek sosial, kesehatan pekerja dan faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan penurunan worklife balance.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI