: 2005
Jumlah Halaman
: 309 halaman
Jawa merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Selama berabad-abad, Jawa telah menjadi tempat tinggal bagi berbagai Kebudayaan yang beragam. Masa kolonial merupakan salah satu periode penting dalam sejarah Jawa, dimana pulau ini menjadi wilayah kekuasaan beberapa negara asing.
Pada awal buruk ke-16, Jawa mulai dikenal oleh negara-negara Eropa. Pada tahun 1619, pasukan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Jan Pieterszoon Coen berhasil menyerang dan menguasai Batavia, hal ini menjadi awal belanda menguasai pulau Jawa. Ini juga merupakan awal dari masa kolonial Belanda di Jawa yang akan berlangsung hingga tahun 1949. Selama masa ini, Belanda menerapkan berbagai peraturan yang bertujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat Jawa dan memperluas kekuasaannya.
Pada tahun 1811, Belanda juga menguasai Yogyakarta dan Surakarta, yang merupakan dua kerajaan terbesar di Jawa pada saat itu. Kedua kerajaan ini kemudian dijadikan sebagai wilayah tersendiri di bawah pengawasan Belanda.
Selama masa kolonial, Belanda juga mengembangkan sektor pertanian di Jawa, khususnya dengan memperkenalkan tanaman karet, teh, dan kopi. Tanaman-tanaman tersebut menjadi sumber pendapatan yang penting bagi Belanda dan menjadi produk ekspor utama ke negara-negara lain.
Pada tahun 1942, Jepang menyerang Indonesia dan menguasai Pulau Jawa. Masa kekuasaan Jepang di Jawa hanya berlangsung selama tiga tahun, karena pada Tahun 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Setelah perang itu berakhir, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1945. Namun, Belanda tidak bersedia mengakui kemerdekaan Indonesia dan terjadilah perang kemerdekaan yang berlangsung hingga tahun 1949, ketika Belanda akhirnya menerima kemerdekaan Indonesia.
Setelah merdeka, Jawa terus berkembang dan menjadi salah satu pulau terpenting di Indonesia, baik dari segi ekonomi maupun budaya. Hingga saat ini, sejarah masa kolonial masih terasa pengaruhnya dalam kebudayaan dan kehidupan masyarakat Jawa.
Tentang penulis
Profesor Denys Lombard mengajar sejarah Asia Tenggara di Paris. Telah tiga puluh tahun ia meneliti sejarah Kebudayaan Indonesia. Karyanya meliputi sejumlah besar buku dan artikel dalam berbagai bidang, antara lain sejarah Aceh, sejarah Jawa, masyarakat peranakan Cina, serta bahasa dan sastra Indonesia.